Oleh: DR Syahganda Nainggolan, Pendiri Sabang Marauke Institute
Dear orang tua, cintailah anak-anak anda. Jauhkan mereka dari Game Online, karena kecanduan Game Online sama bahayanya dengan narkotika.
Anak tertua saya terpaksa drop out dari teknik Universitas Indonesia, karena tidak bisa lepas dari Game Online, sejak kelas 3 SMA. Tidak ada psikiater dan psikolog ahli soal ini di Indonesia. Anak saya dulu pasien psikiater di sebuah rumahsakit top di Jl Rasuna Said, Jkt, diberitahu psikiaternya bahwa baru dua orang psikiater yang dia kenal sedang dalami masalah Game Online ini dan detoxifikasi di Jepang.
Saya sudah beritahu Sandi Uno ketika dia Wakil Gubernur JKT dan waktu itu dia berjanji mau buat Health Centre khusus penangan Game Online addict.
Mobile Legend dan eSports adalah sumber kecanduan game. Negara-negara maju sudah membuat pusat-pusat rehabilitasi kecanduan game. Di University Indonesia, misalnya, tidak ada fasilitas penanganan kecanduan game. Sekeretaris Jurusan di mana anak saya kuliah dulu, ketika saya menghadap, bahkan mengeluhkan selain game online juga banyak mahasiswa kecanduan pornografi.
Pertahanan kita dalam melindungi anak-anak kita dari kecanduan game adalah pertahanan keluarga. Belum ada tanda-tanda pemerintah mengerti bahayanya game online.
Maaf ini bukan materi kampanye, meski ini terkait dengan promosi Jokowi di debat kemarin soal Mobile Agent dan eSports. Ini sebuah seruan saya buat orang-orang tua untuk menjaga anak-anaknya dari kecanduan game. Anak saya Alhamdulillah sudah mampu menghindar dari game online, tapi 3 tahun masa-masa produktifnya hilang tanpa makna.