Ahad 10 May 2015 16:36 WIB

Layar Tanjleb FFP 2015 di Desa Slarang, Cilacap

Layar tanjleb di Cilacap.
Foto: dok CLC Purbalingga.
Layar tanjleb di Cilacap.

REPUBLIKA.CO.ID, PURBALINGGA -- Layar putih tertancap sejak sore. Hingga malam tiba, bintang tampak bertaburan di langit. Satu per satu pedagang makanan dan mainan anak-anak mulai menata dagangannya di pinggir arena diikuti warga yang penasaran dengan tontonan yang akan ditawarkan.

 

Titik desa kedua di Kabupaten Cilacap, rombongan layar tanjleb Festival Film Purbalingga (FFP) 2015 menggelar layar di pelataran balai Desa Slarang, Kecamatan Kesugihan pada Sabtu malam, 9 Mei 2015.

 

“Kita bernostalgia dengan tontonan layar tanjleb yang istilahnya juga misbar atau gerimis bubar. Harapannya tontonan yang mendidik ini sering dilakukan karena warga tidak hanya butuh hiburan tapi juga tontonan yang berkualitas,” tutur Tuti Wahyuni, Kepala Dusun Slarang mewakili kepala desa.

 

Di tengah pemutaran, hujan deras sempat turun dan membubarkan warga yang sedari awal duduk rapi di depan layar. Mereka berlari mencari tempat berteduh, namun pertunjukan tetap berlangsung hingga beberapa menit kemudian hujan mereda.

 

Teguh Rusmadi, salah satu penonton mengaku tertarik dengan film-film yang diputar. Terlebih film berjudul “Siti” karya Eddie Cahyono. “Cerita di film itu membawa kita melihat kembali secara lebih rinci kehidupan kita dengan segala persoalannya. Tidak ada keglamoran dan memudahkan persoalan hidup seperti pada sinetron-sinetron di televisi,” ujarnya.

 

Ada enam film yang dipertontonkan di depan warga Desa Slarang dan sekitarnya malam itu, ada film "Korban Bendung Menganti" produksi SMK Muhammadiyah Majenang Cilacap dan "Coblosan" produksi SMK 1 Kutasari Purbalingga. Kedua film tersebut bagian dari program Kompetisi Pelajar Banyumas Raya FFP 2015.

 

Sementara film utama diputar dokumenter "Menonton Penonton" sutradara Ardi Wirda Irawan, film fiksi "Lemantun" sutradara Wregas Bhanuteja, dan film dokumenter "Digdaya Ing Bebaya" sutradara BW Purbanegara, serta memutar film panjang "Siti" sutradara Eddie Cahyono.

 

Pegiat Cinema Lovers Community (CLC) yang menggagas FFP Cahyo Prihantoro mengatakan, tidak terlalu sulit untuk bisa didatangi program layar tanjleb. “Tinggal ada tempat dan sedikit panitia lokal, lalu warga yang mengapresiasi,” ungkapnya.

 

Kabupaten Cilacap mendapat jatah tiga titik desa layar tanjleb. Setelah Desa Slarang, titik terakhir akan ada di pelataran Desa Kesugihan Kidul, Kecamatan Kesugihan pada Ahad (10/5).

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement