Rabu 03 Jun 2015 22:24 WIB

Panitia Muktamar NU Gelar Kompetisi Film Pendek Dokumenter

Panitia film pendek dokumenter.
Foto: dok CLC Purbalingga.
Panitia film pendek dokumenter.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panitia Muktamar ke-33 Nahdlatul Ulama 2015 menggelar kompetisi film pendek dokumenter. Kompetisi ini  menyediakan hadiah total Rp 45 juta bagi para pemenangnya. Rinciannya, juara pertama 20 juta, juara kedua 15 juta, dan juara ketiga 10 juta.

Kompetisi yang diperuntukan untuk anak muda berusia 15 hingga 35 tahun, tersebut baru-baru ini diluncurkan langsung oleh ketua panitia Muktamar M. Imam Aziz di gedung PBNU Jalan Kramat Raya 164 Jakarta Pusat baru-baru ini. Dalam sambutannya M Imam Aziz mengatakan bahwa kompetisi ini bukan saja menyambut dan mensukseskan muktamar NU, tapi juga mengundang keterlibatan masyarakat luas, khususnya anakmuda, untuk berpartisipasi pada muktamar yang akan digelar di Jombang Agustus mendatang.

Kompetisi ini, kata Imam Aziz, memiliki peran dan makna penting dalam muktamar nanti. “Kesenian kita tampilkan, baik dalam bentuk kompetisi film, penerbitan karya sastra, seni pertunjukan, pameran seni rupa hingga sayembara logo muktamar adalah bagian dari refleksi Nahdlatul Ulama dan dunia pesantren atas kebudayaan dan pemahaman keberagamaan kita. Dan Islam Nusantara yang kita jadikan tema, di antaranya terkait kesenian kita dalam pemikiran keislaman,” jelasnya seperti disampaikan dalam siaran pernya kepada Republika Online, Rabu (3/6).

Dalam kesempatan yang sama, ketua panitia bidang film Dimas Jayasrana menjelaskan, film dokumenter menjadi pilihan panitia karena genre film dokumenter ini kita nilai sebagai film yang tanpa tedeng aling-aling, murni, dan menyajikan fakta-fakta. “Dengan event ini, Nahdlatul Ulama diharapkan menjadi salah satu komunitas yang ikut mendorong film dokumenter untuk masyarakat luas. Dokumenter ini penting karena menyajikan fakta, tapi sering diabaikan,” tambah Dimas.

Terkait peserta, Dimas menjelaskan lintas batas agama, madzhab, gender dan golongan apapun. “Kompetisi ini dibuka untuk umum, untuk anak muda yang berusia 15-35 tahun,” tegasnya.

Penjurian kompetisi ini akan dilakukan di Jakarta oleh empat dewan juri, yaitu Bebi Hasibuan (penulis skenario, Jakarta), Bowo Leksono (Pegiat Film Purbalingga), Nurman Hakim (Sutradara, Jakarta), dan Aman Sugandi (Wakil Ketua Lesbumi Jawa Timur).

Kompetisi film pendek dokumenter ini mengajukan lima tema yang dapat dipilih oleh para peserta kompetisi. Pertama, khazanah pesantren, khazanah Indonesia. Kedua, guru ngajiku keren. Ketiga, yang muda yang tenggang rasa. Keempat, orang biasa yang istimewa, dan kelima, perjuangan perempuan.

Karya peserta paling lambat diterima oleh panitia tanggal 10 Juli 2015. Pemenang akan diumumkan tanggal 1 Agustus di media yang ditunjuk oleh panitia. Formulir peserta dan informasi lengkap kompetisi film dapat diakses diunduh di alamat situs resmi Muktamar ke-33 NU: www.muktamarnu.or.id.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement