REPUBLIKA.CO.ID, PURBALINGGA -- Berusaha mengulang kemeriahan tahun lalu, Anti Corruption Film Festival (ACFFest) 2015 menggelar roadshow di Purbalingga pada Sabtu, 13 Juni 2015 mendatang di aula Hotel Kencana Jl. Pujowiyoto No. 1 Purbalingga.
Gelaran garapan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ini tetap menggandeng Cinema Lovers Community (CLC) Purbalingga, dengan tiga agenda kegiatan seperti talkshow dengan Pimpinan KPK, pemutaran film, workshop film, workshop citizen journalism yang dikemas dalam agenda Movie Day.
"Roadshow tahun ini digelar di sejumlah kota di Indonesia seperti Pontianak, Purbalingga, Sumbawa, Bali, Kendari, dan Lhokseumawe," ujar Ridla An-Nuur, Manager Festival ACFFest 2015 kepada Republika Online, Rabu (10/6).
Dijelaskan Ridla, pada roadshow yang digelar di Purbalingga, masyarakat pecinta film akan diajak untuk menyaksikan pemutaran film nominasi ACFFest tahun sebelumnya, berlatih membuat video jurnalisme warga dan berbincang bersama Pimpinan KPK Adnan Pandu Praja serta filmmaker Choirun Nissa.
Selain itu, perhelatan yang menginjak tahun ketiga ini juga membuka kesempatan kepada para sineas, pelajar, dan masyarakat umum untuk mengirim karya audiovisual baik dokumenter, fiksi, animasi, video citizen journalism dengan durasi maksimal lima menit, serta iklan layanan masyarakat maksimal satu menit untuk berkompetisi.
"ACFFest 2015 mengusung tagline "Make Your Move, Make Your Movie" ini, merupakan ajang yang bertujuan meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai anti-korupsi. Sekaligus penanaman perilaku anti-korupsi sebagai bagian dari gerakan, kampanye dan pendidikan anti-korupsi melalui media film," kata dia.
Pada ACFFest 2014 lalu, pelajar Purbalingga memborong sejumlah penghargaan lewat Film Fiksi Pelajar Terbaik "Ijolan" sutradara Eka Susilawati (SMA 1 Purbalingga), Film Dokumenter Pelajar Terbaik "Robohnya Sekolah Kami" sutradara Uli Retno Dewanti (SMA Bukateja Purbalingga), dan Video Citizen Journalism Terbaik "Dilarang Berjalan di Trotoar" sutradara Nugroho Budi Santosa (SMA Bukateja Purbalingga). Penghargaan Khusus juga diberikan kepada Bowo Leksono sebagai Insan Penggerak Komunitas Film.
Direktur CLC Bowo Leksono mengungkapkan, momentum roadshow ini dimanfaatkan untuk menagih janji Pimpinan KPK untuk datang ke Purbalingga, agar mereka dapat berdiskusi secara langsung terkait sejumlah kasus korupsi di Kota Perwira yang tidak jelas penyelesaiannya. "Pegiat film pelajar menagih janji Pimpinan KPK untuk terjun langsung. Agar mereka tidak hanya melihat kasusnya lewat film saja," ujarnya.