Senin 30 Nov 2015 15:03 WIB

CLC Fasilitasi Workshop Produksi Film SMA Kutasari Purbalingga 2015

Workshop Produksi Film SMA Kutasari Purbalingga 2015
Foto: clc purbalingga
Workshop Produksi Film SMA Kutasari Purbalingga 2015

REPUBLIKA.CO.ID, Dwi Fatimah, peserta workshop produksi film yang masuk kelas manajemen produksi bagian penyutradaraan sempat berdebat dengan kameraman dan penulis skenario. Mereka memperdebatkan tentang adegan yang akan diciptakan.

 

"Sebagai seorang sutradara harus bisa mewujudkan adegan yang sesuai antara imajinasi kita dengan lokasi yang ada. Dan bagaimana mengarahkan pemain sesuai tuntutan skenario," ungkap Fatimah menyelesaikan praktik pengambilan gambar.

 

Siswi kelas X ini sedang mengikuti workshop produksi film yang digelar Papringan Pictures ekstrakurikuler sinematografi SMA Kutasari Purbalingga selama dua hari, Sabtu-Minggu, 28-29 November 2015 di lingkungan sekolah.

 

Tahun ini, workshop yang masih difasilitasi Cinema Lovers Community (CLC) Purbalingga hanya diikuti sekitar 15 peserta. Namun tidak menyurutkan peserta untuk belajar dasar-dasar produksi film.

 

Pada kesempatan itu, seperti halnya ekskul sinematografi lain di beberapa sekolah di Purbalingga, dilakukan pemilihan pengurus baru. Ekskul sinema SMA Kutasari pengurus sebelumnya sempat vakum sehingga mempengaruhi jalannya program-program kerja.

(baca: Belasan Pelajar Purbalingga Workshop Produksi Film Pendek)

 

Pada pemilihan pengurus baru, Andhika Parahita Putra terpilih secara demokratis terpilih dengan suara mutlak.

"Bagi kami, para pengurus baru, ini hal yang lumayan berat, karena pengurus sebelumnya hampir tidak menjalankan program apapun. Namun, kami berkomitmen untuk kembali menghidupkan ekskul sinema yang sudah menjadi andalan sekolah kami," ujar siswa kelas XI ini.

 

Kegiatan ekskul sinematografi di sekolah mampu mengukir prestasi tak sekedar bergantung pada semangat siswa, namun juga perlu dukungan guru pembina dan pihak sekolah dalam memberi fasilitasi.

 

Guru pembina ekskul sinematografi SMA Kutasari Drs. Budi Susilo membenarkan bahwa ekskul sinema menjadi salah satu ekskul unggulan di sekolahnya.

"Ketika pihak sekolah tahu bahwa ekskul sinema tidak berjalan, kembali berkabar dengan CLC untuk membantu menghidupkan kembali. Kegiatan workshop sebagai cara awal menghidupkannya," jelasnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement