REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekitar 100 penyelam dari sejumlah komunitas seperti Miss Scuba Indonesia, Klub Selam Nautika ITB, Global Dive Center, dan Eco Divers Journalist menggelar Divers Clean Action yang merupakan kegiatan bersih laut. Aksi dilakukan tepat pada peringatan Hari Peduli Sampah Nasional, Ahad (22/2), di Pulau Pramuka.
Dari penyelaman selama sekitar 50 menit di ke dalaman rata-rata 12 meter dengan wilayah penyisiran sepanjang 400 meter berhasil dikumpulkan sampah sebanyak 64 kilogram dari dasar perairan Pulau Pramuka.
Dari data tersebut disimpulkan rata-rata timbulan sampah di sana mencapai 16 kilogram per 100 meter. Sampah terdiri dari plastik kemasan, botol plastik dan kaleng, serta sampah B3 (Bahan Beracun Berbahaya).
Swietenia Puspa Lestari, inisiator Divers Clean Action mengatakan, kegiatan ini sekaligus mengampanyekan bahwa penikmat wisata selam harus bertanggung jawab dan berperan lebih besar dalam menjaga ekosistem pesisir dan pulau-pulau kecil dari sampah khususnya sampah plastik.
"Langkah itu demi mempertahankan keindahan situs penyelaman di Indonesia," kata Swietenia, Senin.
Lebih lanjut, ia mengatakan, sampah terutama anorganik seperti plastik memberi ancaman besar bagi ekosistem pesisir dan terumbu karang. Jadi penyelam perlu ikut mengambil langkah kongret agar timbulan sampah bisa dikurangi.
Menurut Tenia, penyelam wisata harus berperilaku irit sampah terutama saat beraktivitas di situs penyelaman. Misalnya dengan membawa tempat minum sendiri yang bisa dipakai ulang atau menggunakan kemasan dari bahan yang bisa terurai.