REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO -- Inisiator Gerakan Kambungu Beresi, Dahlan Usman, mengagas sebuah Festival Permainan Anak Tradisional bertaraf nasional.
"Bahkan kalau perlu tingkat dunia. Tujuannya untuk menyemarakkan kembali permainan anak tradisional yang kini terlupakan," kata dia di Gorontalo, Senin.
Menurutnya, ketagihan gadget yang berdampak buruk pada anak-anak hanya bisa diminimalisir dengan menawarkan permainan yang lebih menantang.
"Saya yakin semua anak pada dasarnya akan menyenangi permainan tradisional. Di Gorontalo ada beberapa permainan yang dulu melegenda seperti tengge-tengge, ponti dan auta," jelasnya.
Terkait festival, Dahlan mengaku masih mencari konsep yang pas untuk mewujudkan rencana tersebut.
Gagasan tersebut, kata dia, sudah mulai diterapkan dalam aksi bersih kampung atau Kambungu Beresi yang dilakukan di Kabupaten Gorontalo setiap hari Ahad.
Pesertanya adalah warga setempat dan unsur pemerintah yang jumlahnya meningkat setiap minggu mulai dari 200 orang hingga lebih dari seribu orang.
"Aksi ini berbeda dengan gerakan lain yang mengandalkan APBD. Kambungu Beresi ini murni partisipasi warga, mereka bawa alat sendiri dan juga makanan masing-masing," ungkapnya.
Selain itu, selepas aksi bersih warga berkumpul dan mengikuti lomba permainan tradisional dengan hadiah-hadiah kecil.