Jumat 15 Apr 2016 13:25 WIB

Paguyuban Longser Bandung (PLB) Gelar Parade

Rep: Edi Yusuf/ Red: Friska Yolanda
Salah satu grup longser tengah beraksi di panggung, Selasa (12/4).
Foto: Republika/Edi Yusuf
Salah satu grup longser tengah beraksi di panggung, Selasa (12/4).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gelak tawa penonton membahana saat para pemain longser memainkan adegan-adegan dan dialog lucu pada acara ‘Parade Longser’ di Gedung Kesenian Dewi Asri, Kampus Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI), Jl Buahbatu, Kota Bandung, Selasa (12/4) malam. Suasana menjadi ramai di malam yang dingin itu.

Sejumlah kelompok longser tampil dalam kegiatan yang digelar dalam rangka soft launching Paguyuban Longser Bandung(PLB) tersebut. Parade Longser ini bekerja sama dengan Insitut Seni Budaya Indonesia Bandung(ISBI).

Kelompok longser berunjuk gigi dan tampil memukau. Mereka adalah grup Longser Injuk dengan lakon ‘Parade Hanoman,’ Wahana Satia Sunda dengan lakon ‘Bandung lautan Api’ dan Toneel Bandung dengan lakon ‘Budak Galau.’

Drama komedi tradisional khas Jawa Barat ini temanya tidak lepas dari kehidupan keseharian masyarakat Sunda. Para pemain pun bisa berinteraksi langsung dengan penonton seperti halnya pada lenong khas Betawi.

Seiring dengan berjalannya waktu, seni Longser kian tersisih oleh berbagai kesenian kekinian, grup-grup longser pun di masyarakat, khususnya di daerah-daerah, saat ini sulit ditemukan, bahkan mungkin sudah tidak ada. Meski demikian, beberapa teater tradisional ini masih eksis dan berkembang di Kota Bandung, yang personelnya terdiri dari berbagai kalangan dan profesi.  

Menurut salah satu inisiator kegiatan tersebut Ridwan Ch Madris, acara ini digelar agar eksistensi longser di masyarakat tidak tergerus zaman. Menurutnya, seni pertunjukan akan terus hidup apabila terus dipertunjukkan, bukan hanya ditulis dan diwacanakan. "Akan tetap hidup bila di-mumule atau dijaga bersama-sama," katanya.

PLB didirikan dalam rangka menjawab tantangan ini. Selain itu, tentunya untuk menjembatani, mewadahi, dan memotivasi komunitas atau sanggar yang masih mengibarkan, mengerakan serta mengembangkan teater tradisional Jawa Barat.

PLB juga didirikan berdasarkan konsep dan itikad yang matang. "Selain sebagai ajang silaturahim, juga membangun kekuatan kebersamaan dalam menjaga nilai-nilai kearifan seni budaya lokal agar tidak punah.” katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement