REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Perhimpunan Perempuan Lintas Profesi Indonesia (PPLIPI) cabang DKI Jakarta menggelar bincang kesehatan dengan mengangkat tema "The Management of Varicose Vein" pada Rabu (21/12) lalu. Kegiatan ini digelar dalam rangka menyambut Hari Ibu.
Inne Noor, Ketua PPLIPI DPW DKI Jakarta mengatakan, tema tentang varises sengaja dipilih karena hal ini banyak terjadi pada wanita. Parahnya, banyak yang menganggap bahwa varises hanyalah soal kecantikan dan bukan penyakit kronis.
"Ketidak tahuan masyarakat umum tentang penyakit varises ini menyebabkan penderita cenderung mengatasinya dengan hanya pengobatan alternatif atau ke klinik kecantikan," ujar Inne Noor dalam keterangan tertulis, Ahad (25/12).
Sementara dr. Alexander Jayadi Utama, Sp.B dari RS. Premier Bintaro yang menjadi narasumber dalam kegiatan tersebut mengatakan, sebenarnya varises dapat terjadi pada semua bagian tubuh. Tapi umumnya lebih sering terjadi pada bagian betis. Bagi wanita, varises sangat mengganggu penampilan, apalagi salah satu penyebabnya karena seringnya mengenakan sepatu hak tinggi.
"Bahkan gejala dan akibat yang ditimbulkan oleh varises berbeda-beda antara mereka yang hamil dan tidak hamil," ujar Alexander.
Lebih ekstrem lagi, orang awam justru sering memijat bagian varises tersebut dengan maksud cepat menghilangkan.
"Padahal ini dapat berakibat fatal, membuat pembuluh darah pecah yang dapat berujung kematian," ujarnya.
Ketua Umum PPLIPI Indah Surya Dharma Ali mengatakan, acara berbagi informasi seperti ini dan kegiatan nyata dari spal pendidikan sampai masalah UMKM di kalangan para perempuan lintas profesi seluruh Indonesia akan terus digerakkan.
"Kita sadar perempuan dengan kekuatan yang dimilikinya adalah penggerak utama sekaligus influencer terbaik untuk sebuah perubahan agar hidup lebih baik lagi. Baik untuk lingkungan keluarga atau orang-orang disekitarnya," ujar Indah Surya Dharma Ali.
Hingga saat ini PPLIPI telah memiliki 19 cabang di seluruh nusantara.