Jumat 12 May 2017 13:31 WIB

Berantas Narkoba, Kwarnas dan BERSAMA Siapkan MoU

Ketua Kwarnas Pramuka Adhyaksa Dault menerima audiensi Badan Kerja Sama Sosial Usaha Pembinaan Warga Tama
Foto: Kwarnas Pramuka
Ketua Kwarnas Pramuka Adhyaksa Dault menerima audiensi Badan Kerja Sama Sosial Usaha Pembinaan Warga Tama

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Adhyaksa Dault menerima audiensi dari Badan Kerja Sama Sosial Usaha Pembinaan Warga Tama (BERSAMA) di Gedung Kwarnas, Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta Pusat.

Ketua BERSAMA, Putera Astaman mengatakan, pihaknya ingin mengajukan permohonan kerjasama atau MoU dengan Kwarnas dalam sebuah gerakan nasional perang melawan narkoba.

Putera menjelaskan, ia sangat ingin bekerja sama karena Pramuka dididik dan dibina menjadi anggota masyarakat yang berguna untuk membangun dirinya sendiri secara mandiri serta bersama-sama bertanggungjawab atas pembangunan bangsa.

‎“‎Pramuka ini penolong, berbakti. Pramuka itu agen perubahan, Pramuka itu punya peran besar dalam membawa Indonesia ini menang perang melawan narkoba,” ujar Putera.

Menurutnya, yang dibutuhkan saat ini adalah para pejuang yang berani dengan tegas memberantas narkoba.

“Kita butuh laskar dalam peperangan. Pramuka punya potensi yang kuat sekali sebagai pejuang anti narkoba. Bukan hanya sekedar ceramah. Tapi bagaimana membina masyarakat dan lingkungan agar punya daya tangkal terhadap narkoba,” jelasnya.

Berdasarkan data Badan Narkotika Nasional (BNN), tidak kurang dari 15.000 generasi muda bangsa meninggal setiap tahun akibat over dosis mengonsumsi narkoba. Yang lebih memprihatinkan lagi adalah pengguna narkoba saat ini sudah merambah ke anak pelajar, dari SMU, SMP, SD sampai TK.‎

“Jadi kita ingin bersama Pramuka, bagaimana caranya agar narkoba ini tidak laku di Indonesia. Indonesia tidak lagi menjadi pasar narkoba‎. Orang gila kan mau kirim 1 ton kalau pasarnya tidak ada. Ini kan karena pasarnya di Indonesia ada,” jelasnya.

Menanggapi hal itu, ‎Adhyaksa menyambut baik keinginan BERSAMA untuk menggandeng Pramuka sama-sama memberantas narkoba dengan pemerintah dan masyarakat. Pramuka kata Adhyaksa, punya komitmen yang tinggi untuk menjaga bangsa ini dari segala ancaman, termasuk ancaman narkoba.

“Narkoba ini ancaman serius yang bisa merusak bangsa ini dari kebodohan. Ia membunuh secara pelan-pelan dan sasarannya bukan lagi orang dewasa, tapi sudah sampai ke anak-anak sekolah. Ini bahaya, dan Pramuka harus bisa ikut mencegah peredaran narkoba di sekolah-sekolah dan juga di masyarakat,” jelasnya.

Putera menambahkan, hal yang bisa dilakukan oleh Pramuka ada dalam wilayah demand reduction yakni meminimalisir peredaran narkoba di masyarakat. Di mana seluruh komponen bangsa dari semua strata sosial harus bahu membahu berpartisipasi‎ dalam mencegahan narkoba.

“Kita tidak diwajibkan untuk menangkap gembong narkoba. Karena itu menjadi wilayah BNN dan Polisi. Yang bisa kita lakukan adalah mengingatkan dan mengajak masyarakat untuk terus perang melawan narkoba,” katanya.

Sebelum penandatangan MoU, kedua pihak sepakat lebih dulu akan mengadakan TOT dengan menerbitkan sertifikat dan pin tanda kualifikasi atau pin Tanda Kecakapan Khusus (TKK) penyuluh anti narkoba. Setelah itu, mereka akan diajak bergabung dalam group Safari Remaja Berprestasi (SRB) agar bisa menjadi motivator dan ikon di daerah-daerah.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement