Jumat 11 Jul 2014 23:24 WIB

Jihad Professional sebagai Dokter PTT di Galela, Halmahera Utara (1)

Jalan terjal menuju Galela
Foto: Istimewa
Jalan terjal menuju Galela

REPUBLIKA.CO.ID, HALMAHERA UTARA -- Galela adalah wilayah yang pernah mempunyai sejarah kelam akibat konflik. Untuk mencapainya, dibutuhkan perjalanan yang cukup panjang, melalui udara, darat dan laut. Penerbangan dari Jakarta ke Ternate, Ibu Kota Maluku Utara, membutuhkan waktu sekitar enam jam. Dari bandara dilanjutkan perjalanan darat ke pelabuhan Kota Baru sekitar setengah jam, lalu naik speedboat sekitar 1 jam ke Sofifi.

Dari Sofifi, kembali menempuh perjalanan darat selama kurang lebih 4 jam atau kira-kira sejauh 200 km dengan kondisi jalan yang berliku-liku masuk hutan keluar hutan hingga akhirnya bertemu Tobelo, ibukota kabupaten Halmahera Utara. Dari Tobelo ke Galela tinggal berjarak 1 jam lagi. Di sinilah Klinik Sosial BNI Berbagi dan MER-C berada, tepatnya di Desa Towara, tempat relawan dokter MER-C di-rolling setiap tahunnya untuk mengabdi memberikan pelayanan medis bagi masyarakat Galela dan sekitarnya.

Hingga saat ini sudah lima relawan dokter MER-C yang ditugaskan secara rotasi ke Galela. dr. Siti Lirih Chumairoh adalah dokter keenam, lulusan dari Universitas Sebelas Maret Surakarta yang saat ini bertugas di Galela, dimana MER-C dengan masyarakat setempat juga tengah melakukan pembangunan Rumah Sakit.

Program Klinik Sosial di Galela sudah berjalan sejak Oktober 2006 bekerja sama dengan PT Bank BNI 46. Pelayanan berlangsung hari Senin – Sabtu mulai jam 8 pagi hingga jam 4 sore. Namun dokter dan SDM klinik harus siap sedia karena malam hari pun banyak juga pasien yang datang berobat. Dokter bahkan kadang harus homevisit mendatangi rumah pasien karena pasien yang tidak bisa ke klinik dan harus segera ditolong. Mengabdi sebagai dokter di wilayah terpencil seperti ini memang tidak mengenal waktu, kadang tengah malam dengan cuaca hujan tetap dilakukan untuk menolong warga yang sakit.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement