Desa Bangsring kecamatan Wongsorejo Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur ternyata menyimpan potensi wisata bahari yang cukup menarik. Desa penghasil ikan hias ini mempunyai pantai yang bersih dengan soft coral yang sehat dan warna-warni.
Bangsring, desa penghasil ikan hias
Desa Bangsring terkenal sebagai desa penghasil dan pengekspor ikan hias. Beragam ikan hias dibudidayakan oleh masyarakat setempat. Sebagian besar masyarakat Desa Bangsring memang mengandalkan sektor kelautan untuk menopang hidup mereka.
Dahulu, masyarakat setempat menggunakan potas untuk mendapatkan ikan dengan mudah. Kesadaran masyarakat akan bahaya potas saat itu masih rendah. Pemboman kerap dilakukan untuk mendapatkan ikan dengan mudah dan cepat. Akibatnya, ekosistem menjadi rusak. Banyak terumbu karang yang rusak dan mati.
Hal tersebut dicermati oleh sebuah LSM yang kemudian mulai mendampingi masyarakat Bangsring. Mereka memberikan penyuluhan-penyuluhan, terkait dampak buruk yang diakibatkan jika penangkapan ikan dilakukan dengan cara yang salah.
Melalui program adaptasi terhadap perubahan iklim di sektor kelautan, mereka merangkul masyarakat setempat untuk merehabilitasi kondisi terumbu karang yang sudah rusak. Setelah beberapa tahun didampingi oleh LSM tersebut, serta diberikan penyuluhan mengenai pentingnya menjaga keseimbangan alam, mereka mulai sadar.
Kini, penangkapan ikan dilakukan dengan cara yang alami dan tidak merusak lingkungan. Sebagian daerah laut yang direhabilitasi, "disterilkan". Tidak boleh ada aktivitas di daerah yang direhabilitasi tersebut, kecuali monitoring terhadap pertumbuhan terumbu karang yang dilakukan oleh petugas setiap 3 bulan sekali.
Pembudidayaan ikan hias pun semakin berkembang karena adanya terumbu karang yang sehat. Ikan hias ini sudah diekspor ke manca negara dan bisa menjadi penopang hidup masyarakat setempat.
Taman laut
Rehabilitasi yang dilakukan oleh masyarakat setempat dengan didampingi oleh LSM selama beberapa tahun, memberikan dampak yang positif dan menguntungkan. Pantai Bangsring memiliki bentangan soft coral atau terumbu karang lunak yang luas.
Bentangan soft coral tumbuh subur menciptakan taman bawah air di Desa Bangsring. Untuk snorkling, tidak perlu berenang jauh. 10 meter dari bibir pantai, soft coral dan aneka ikan hias siap menyambut kita. Seperti terbang di atas permadani raksasa saat kita snorkling di sana. Koloni soft coral tersebar luas menjadi rumah dari berbagai ikan hias dan ikan-ikan yang memang diperuntukkan untuk dikonsumsi.
Jika kita ingin snorkling di sana, bawalah sendiri alat snorklingnya karena di Bangsring tidak ada yang menyewakan peralatan. Masyarakat setempat benar-benar menjaga laut mereka.
Jika ingin berkunjung ke sana, pastikan dulu untuk menemui pihak terkait yang dapat membantu, misalnya Kelompok Nelayan Ikan Hias Samudera Bakti. Lembaga swadaya ini akan menginformasikan kita di daerah mana kita bisa snorkling.
Seperti diketahui sebelumnya, bahwa ada beberapa daerah yang memang "disterilkan" dari aktivitas manusia. Hal ini dilakukan demi menjaga kelangsungan ekosistem lautnya. Mengingat masyarakat setempat, sebagian besar bergantung kepada kondisi laut dan perikanannya.
Nyanyu Partowiredjo, pelaku wisata
[email protected]
Rubrik ini bekerja sama dengan PicnicHolic