LONDON -- Novak Djokovic membuktikan keputusannya merekrut Boris Becker sebagai pelatih kepala pada akhir tahun lalu tidaklah keliru. Kurang dari tujuh bulan di bawah arahan Becker, Djokovic menjadi kampiun Wimbledon 2014 sekaligus mengakhiri 18 bulan tanpa gelar juara di turnamen grand slam.
Nole, panggilan Djokovic, mengatasi perlawanan sengit Roger Federer dengan skor 6-7 (7-9), 6-4, 7-6 (7-4), 5-7, dan 6-4 pada babak final yang berlangsung di lapangan utama Wimbledon, London, Ahad (6/7). Butuh waktu tiga jam 56 menit bagi Djokovic menaklukkan unggulan keempat tersebut, sekaligus memastikan gelar grand slam ketujuh sepanjang kariernya.
Usai meluapkan emosinya dan mengunyah rumput lapangan—seperti yang dilakukannya saat menjuarai Wimbledon 2011—Nole menuju ke royal box tempat Becker dan para pelatihnya menyaksikan pertandingan. Di sana, petenis 27 tahun ini melakukan selebrasi kemenangan.
"Saya lega memenangkan grand slam bersama Boris," kata Djokovic, seperti dikutip BBC, Senin (7/7). "Banyak orang meragukan keputusan itu, tapi saya yakin ini kombinasi hebat."
Djokovic di ambang kekalahan menyakitkan saat Federer bangkit di set keempat. Djokovic yang butuh satu gim lagi untuk menang dipaksa bersabar karena Federer merebut lima gim untuk memaksakan set terakhir. Tapi, di set penentu ini, Djokovic bermain nyaris sempurna untuk mencegah Federer mencetak sejarah mengoleksi delapan gelar juara Wimbledon.
Petenis Serbia ini mengaku ragu bisa menang. Pahitnya kekalahan di final Wimbledon 2013, AS Terbuka 2013, dan Prancis Terbuka 2014 melintas di benaknya. Akan tetapi, ia berusaha dan memetik hasilnya.
Djokovic menyebut laga ini sebagai final grand slam spesial dalam kariernya, melebihi final Australia Terbuka saat ia mengalahkan Rafael Nadal dalam waktu lima jam 53 menit. Gelar Wimbledon, kata dia, datang pada waktu yang krusial, terutama setelah menderita kekalahan di sejumlah final grand slam secara beruntun.
"Roger bermain sangat bagus, di level sangat tinggi. Dia menunjukkan mengapa dia seorang juara. Saya bahagia dia membiarkan saya menjadi juara," canda Djokovic dengan mata berkaca-kaca saat memberikan sambutan seusai pertandingan.
Becker memuji mental tangguh Djokovic. Menurutnya, bukan perkara mudah tetap bermain apik setelah kalah di set keempat dalam posisi kemenangan di depan mata. Menurut Becker yang mengoleksi tiga gelar juara Wimbledon, tim pelatih Djokovic ikut deg-degan meski terlihat santai saat disorot kamera.
"Kami cukup baik sekarang. Dia (Dokovic) kembali menjadi nomor satu dan juara Wimbledon. Dia akan istirahat beberapa pekan tapi target besar selanjutnya AS Terbuka. Tahun lalu, dia kalah di final dari Nadal, semoga nanti lebih baik," ujar Becker.
Selain mengantongi uang sekitar Rp 35,8 miliar, Djokovic yang sebelumnya di posisi kedua kini kembali ke peringkat satu ATP menggeser Rafael Nadal. Ia mengumpulkan nilai 13.130, unggul 360 poin dari Nadal. Federer juga naik satu peringkat ke posisi ketiga, menggeser Stanislas Wawrinka.
Walau gagal menorehkan rekor baru mengoleksi delapan gelar Wimbledon, Federer menganggap, penampilannya di final kali ini pertanda baik bagi sisa kariernya. Petenis yang belum pernah meraih gelar grand slam sejak menjuarai Wimbledon 2012 ini yakin mengakhiri puasa gelarnya di turnamen mayor. ed:israr itah
Juara Tunggal Putra Wimbledon 10 Tahun Terakhir
2014 Novak Djokovic
2013 Andy Murray
2012 Roger Federer
2011 Novak Djokovic
2010 Rafael Nadal
2009 Roger Federer
2008 Rafael Nadal
2007 Roger Federer
2006 Roger Federer
2005 Roger Federer