INCHEON -- Smes keras Nitya Krishinda Maheswari yang gagal dijangkau Miyuki Maeda, Kamis (25/9) pagi, memastikan poin kemenangan ganda putri Indonesia, Nitya yang berpasangan dengan Greysia Polii, atas pasangan ganda putri Jepang, Reika Kakiiwa dan Miyuki, dengan 22-20 dan 21-17. Kemenangan di Gyeyang Gymnasium pada perempat final nomor ganda putri Asian Games ke-17 Incheon, Korea Selatan, itu sekaligus mengamankan setidaknya satu medali untuk Indonesia dari cabang bulu tangkis.
Sesuai peraturan cabang bulu tangkis di Asian Games, siapa pun yang mampu menembus partai semifinal dipastikan memperoleh medali, entah itu emas, perak, atau perunggu. Hal ini berbeda dengan peraturan di Olimpiade di mana terdapat partai perebutan medali perunggu.
Kemenangan Greysia/Nitya kemarin tentu saja menjadi kabar baik bagi Indonesia yang mengalami seret medali pada Asian Games kali ini. Hingga hari keenam penyelenggaraan multievent empat tahunan tersebut, kontingen Merah Putih sejauh ini baru mengumpulkan tiga perak dan empat perunggu.
Apalagi, bulu tangkis merupakan cabang andalan yang diharapkan mampu menyumbang banyak medali pada Asian Games kali ini. Empat tahun lalu di Guangzhou, Cina, cabang ini mampu menyumbangkan satu emas dan tiga perunggu.
Kini, setelah Indonesia gagal total pada nomor beregu, harapan pun jatuh pada nomor perseorangan, terutama lewat para pemain yang berada pada peringkat 10 besar dunia, seperti ganda putra Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan, ganda campuran Liliyana Natsir/Tontowi Ahmad, termasuk pasangan Greysia/Nitya.
Kemenangan Greysia/Nitya kemarin juga sekaligus membayar kekalahan mereka dari pasangan Jepang tersebut pada ajang Kejuaraan Dunia 2014 Agustus lalu. Saat itu, pada perempat final, Kakiiwa/Maeda memupuskan harapan pasangan muda itu meraih perunggu. Waktu itu Greysia/Nitya kalah 19-21 dan 13-21.
"Tidak ada beban memikirkan target. Kami hanya ingin memberikan yang terbaik dan fokus selangkah demi selangkah," ujar Nitya seusai pertandingan seperti dilansir situs resmi PBSI. Pada Asian Games ke-17 ini, Greysia dan Nitya yang berperingkat 10 dunia memang ditargetkan meraih perunggu. Namun, kini setelah dipastikan menjejakkan kaki di semifinal, mereka akan mencoba meraih target yang lebih tinggi lagi, yakni medali emas. "Bisa memenuhi target bagi kami adalah bonus dari hasil kerja keras. Kami maunya sih melebihi target medali perunggu," tambah pemain kelahiran Blitar 25 tahun silam itu.
Target itu bukan hal mudah. Apalagi pada babak semifinal, Greysia/Nitya sudah ditunggu pasangan Cina yang meraih medali emas pada Olimpiade London 2012 silam, Tian Qing/Zhao Yunlei. Pada dua pertemuan sebelumnya, pasangan Cina itu mampu dua kali mengalahkan Greysia/Nitya.
"Kekalahan pada pertemuan sebelumnya membuat kami harus lebih siap lagi. Zhao adalah pemain ganda campuran, jadi dia punya permainan depan yang lebih matang. Tapi sekali lagi, tak ada yang tak mungkin, jadi dicoba saja dulu semaksimal mungkin," ujar Nitya menambahkan.
Manajer tim bulu tangkis Indonesia, Lius Pongoh, memuji performa Greysia/Nitya saat melawan ganda Jepang kemarin. "Greysia dan Nitya bermain sabar dan jarang membuat kesalahan sendiri. Itulah kuncinya. Karena, pemain Jepang sama-sama sulit dimatikan, jadi jangan buat kesalahan.
Ia pun berharap kemenangan tersebut bisa memotivasi para atlet Indonesia dari sektor lain. "Semoga ini jalan dari Tuhan untuk Indonesia," kata Lius.
Tidak hanya Greysia/Nitya yang meraih kemenangan pada pertandingan kemarin. Dari sektor tunggal putri, andalan Indonesia Bellaetrix Manuputty juga menang atas tunggal putri India, Pusarla Venkata Sindhu. Lewat pertarungan ketat yang berlangsung tiga gim, Bella akhirnya mampu mengalahkan pemain berperingkat 10 dunia itu dengan 20-22, 21-16, dan 22-20.
Kemenangan itu membuat Bella melaju ke perempat final untuk menghadapi tunggal putri Cina, Li Xuerui. Menanggapi lawan tangguh yang akan dihadapi pada perebutan semifinal nanti, pebulu tangkis berusia 25 tahun itu mengungkapkan akan bermain tanpa beban. "Saya sudah sering kalah dari dia. Tetapi, pemain yang menang terus bukan berarti akan menang lagi di pertandingan selanjutnya, begitu juga sebaliknya. Jadi, saya tidak merasa terbebani melawan dia. Semoga saya bisa tampil all out dan menang lagi besok," ujarnya.
Kabar baik juga datang dari dua ganda putra Indonesia. Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan mampu melaju ke perempat final usai mengalahkan ganda putra Hong Kong, Lee Chun Hei Reginald/Tang Chun Man, dengan 21-11 dan 21-15. Sedangkan, pasangan Angga Pratama/Rian Agung Saputro bahkan sanggup mengalahkan pasangan Cina peraih emas Olimpiade 2012, Cai Yun/Fu haifeng 13-21, 21-19, dan 22-20.
Adapun ganda campuran Liliyana Natsir/Tontowi Ahmad juga melaju mulus ke perempat final setelah menyingkirkan pasangan Nepal, Bikash Shrestha/Nangsal Tamang, 21-4 dan 21-9. Tunggal putra Tommy Sugiarto pun sukses melangkah ke perempat final usai mengalahkan tunggal Maladewa, 21-6 dan 21-8.
ed: fernan rahadi