Selasa 19 Aug 2014 13:30 WIB

74 Persen SD Lakukan Penjaringan Kesehatan

Red: operator

JAKARTA - Menteri Kesehatan (Menkes) Nafsiah Mboi mengatakan 74 persen sekolah dasar/madrasah ibtidaiyah (SD/MI) di Indonesia telah melaksanakan penjaringan kesehatan. Kendati demikian, jumlah tersebut belum memenuhi target, yakni 94 persen SD/MI melakukan penjaringan kesehatan.

Nafsiah menyatakan, penjaringan kesehatan di sekolah sangat penting karena merupakan dasar untuk mendeteksi masalah kesehatan yang dialami peserta didik dan berpotensi mengganggu proses belajar-mengajar. Serta, menentukan jenis-jenis pelayanan yang harus diberikan untuk peserta didik,” kata dia saat memberi sambutan dalam acara penghargaan kepada pemenang Lomba Kesehatan Sekolah Tingkat Nasional Tahun 2014, di Kemenkes, Senin (18/8).

 

 

 

 

 

 

 

 

Foto:Republika/Yasin Habibi

Siswa SDN Menteng 1 mengikuti ujian untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia pada hari pertama pelaksanaan Ujian Sekolah (US) tingkat Sekolah Dasar (SD), Jakarta Pusat, Senin (19/5).

 

Kelompok anak usia sekolah di Indonesia berjumlah sekitar 66 juta. Kelompok tersebut, kata Menkes, adalah generasi muda yang menentukan masa depan bangsa. Bangsa yang sehat, berkualitas, produktif, dan berdaya saing sangat ditentukan oleh derajat kesehatan dan kualitas hidup kelompok usia sekolah.

Di sisi lain, penjaringan kesehatan penting karena masalah kesehatan anak usia sekolah sangat kompleks dan bervariasi. Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 menunjukkan 26,4 persen anak usia SD/SMP menderita anemia gizi yang dapat berpengaruh terhadap prestasi belajar anak.

Riskesda juga melaporkan perilaku berisiko yang dilakukan oleh kelompok usia sekolah, antara lain  merokok, kurangnya aktivitas fisik, kurang mengonsumsi buah dan sayur, tidak menggosok gigi dengan benar, dan tidak mencuci tangan dengan benar.

Nafsiah pun menyatakan, sekolah bisa membudayakan perilaku hidup sehat dan bersih. Dia pun menekankan pentingnya peranan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) untuk menanamkan perilaku bersih dan sehat juga melawan penyakit yang ada di masyarakat.

Nafsiah berharap, UKS melakukan kegiatan yang didukung pemerintah daerah, pemerintah kabupaten/kota, dan kecamatan. Sekolah diminta bekerja sama dengan pemerintah atau pihak swasta untuk melakukan pemeriksaan kepada para siswa di UKS.

Diupayakan kegiatan pemeriksaan mata, gigi, dan telinga, sebagai upaya untuk memberikan sesuatu kepada anak-anak kita. Supaya anak-anak yang ada gangguan mata bisa mendapat kacamata,” kata dia. rep:c87 ed: ratna puspita    

Temuan Riset Kesehatan Dasar 2013

Keluhan                                          Persentase          Kelompok Usia   

Anemia                                           26,4 persen            7-15 tahun

Merkok                                           18,3 persen            15-19 tahun

Kurangnya aktivitas fisik                    35,4 persen           15-19 tahun

Kurang konsumsi buah dan sayur         95 persen              13-15 tahun

Tidak menggosok gigi dengan benar      92,3 persen           13-15 tahun

Tidak mencuci tangan dengan benar     80 persen             13-15 tahun

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement