Kamis 04 Sep 2014 12:00 WIB

Pemerintah Harus Pastikan Pemerataan Mutu Pendidikan

Red:

YOGYAKARTA — Disparitas mutu pendidikan dan kualitas guru di Pulau Jawa dengan daerah-daerah di kawasan Timur Indonesia masih terjadi. Guru besar UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, Prof Abdul Munir Mulkhan, menegaskan pemerintah harus memastikan pemerataan mutu pendidikan dan kualitas guru di seluruh Indonesia, termasuk untuk sekolah dasar (SD).

"Disparitas antarsekolah masih terjadi, terutama antara Pulau Jawa dan daerah-daerah di kawasan Timur Indonesia," ujar Prof Munir, Selasa (2/9). Belum lama ini, ia sempat memaparkan materi "Kebijakan Pengembangan Profesi Guru" dalam kegiatan PLPG bagi guru-guru SD di Kota Gudeg tersebut.

 

"Ketika saya sampaikan bahwa materi yang saya bawakan itu mudah diperoleh melalui pencarian Google, sebagian besar peserta pelatihan ternyata masih asing dengan internet karena di daerahnya masih langka jaringan internet," katanya.

 

Bahkan, menurut Munir, sebagian besar guru yang ikut kegiatan PLPG belum pernah membaca UU No 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen dan Peraturan Pemerintah No 74 Tahun 2008.  Para guru itu, kata Munir, mengaku baru mendengar Undang-Undang Guru dan Dosen saat pelatihan tersebut karena memang dalam pelatihan itu juga terdapat peserta dari Indonesia Timur, yakni dari Kendari dan Kabupaten Muna.

 

"Kita bisa membayangkan bagaimana situasi pembelajaran peserta didik siswa-siswa SD dan kawasan tersebut, belum lagi persoalan tentang fasilitas pembelajarannya," ujarnya memaparkan.

 

Menanggapi masih rendahnya kualitas guru, ia menegaskan, butir C Konsideran UU Nomor 20 Tahun 2003 Sistem Pendidikan Nasional yang sudah jelas menyatakan bahwa sistem pendidikan nasional harus mampu menjamin pemerataan kesempatan pendidikan, peningkatan mutu, serta relevansi dan efisiensi manajemen pendidikan untuk menghadapi tantangan sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional, dan global sehingga perlu dilakukan pembaharuan pendidikan secara terencana, terarah, dan berkesinambungan.

Pendidik yang juga tokoh Muhammadiyah ini menyatakan, meningkatkan kualitas guru itu sangat penting. Namun, para guru diingatkan jangan cuma mengejar target agar siswa mendapat nilai tinggi, melainkan lebih menekankan bagaimana mengembangkan kemampuan peserta didik.

 

"Keberhasilan memperoleh nilai tinggi bagi peserta didik dengan fasilitas belajar yang lengkap bukanlah prestasi istimewa bagi seorang pendidik. Hanya jika pendidik itu mampu mengembangkan kemampuan peserta didik dengan fasilitas minimal untuk memperoleh nilai tinggi, bisa disebut sebagai sukses pembelajaran," kata Munir.

 

Sampai saat ini masih banyak guru SD yang belum memenuhi kualifikasi pendidikan D-4/S-1. Sebanyak 36 persen dari total 1,6 juta guru SD berpendidikan diploma tiga ke bawah.

 

Bahkan, terdapat lebih dari 260 ribu guru SD yang lulusan setara SMA atau di bawahnya. Lainnya, sekitar 320 ribu guru masih berkualifikasi diploma satu, dua, dan tiga. Di jenjang SMP juga masih ada guru yang pendidikannya SMA ke bawah. Jumlahnya lebih dari 22 ribu guru. rep:heri ruslan  ed:muhammad hafil

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement