DEPOK -- Universitas Indonesia (UI) akhirnya mendapatkan rektor baru. Melalui mekanisme voting, Muhammad Anis akhirnya terpilih menjadi rektor UI periode 2014-2019.
Proses pemilihan rektor UI ini berlangsung cukup alot dan mulai berlangsung sejak Agustus 2014 silam. Pemungutan suara diambil dari 22 anggota Majelis Wali Amanat (MWA) UI. Anis selaku rektor terpilih mendapatkan 11 suara. Saingan lainnya, Mohammad Nasikin, mendapat tujuh suara dan Rinaldy Dalimi mendapat empat suara.
Anis dalam pidato pertamanya menyampaikan terima kasih kepada seluruh civitas akademika UI. Ia pun mengatakan bahwa kerja sama yang solid dari semua elemen sangat dibutuhkannya. ''Ini tugas yang berat. Tapi, kita semua harus bisa berjalan bersama. Menjadikan UI lebih baik lagi di masa mendatang,'' ujar Anis, Selasa (18/11).
Sebelum menjabat sebagai rektor, Anis menjabat sebagai wakil rektor satu bidang pendidikan. Ia berasal dari fakultas teknik departemen teknik metalurgi. Sebelum Anis terpilih, ketiga calon rektor tersebut mengikuti debat publik di Balai Sidang Kampus UI, Depok. Ketiganya merupakan profesor dari fakultas teknik UI.
Ketiganya memaparkan visi-misinya serta memberikan tiga langkah konkret dalam lima tahun mendatang. Debat publik ini dimoderatori oleh Komaruddin Hidayat.
Debat pertama diisi Mohammad Nasikin selaku calon rektor nomor urut satu. Ia menyampaikan bahwa basis visi lima tahun mendatang adalah menjadikan UI sebagai entrepreneur university. Selain itu, ia akan menjadikan riset sebagai platform ilmu pengetahuan UI. Nasikin menegaskan bahwa nantinya riset yang dikeluarkan UI adalah riset yang dihargai oleh dunia. ''Riset bukan hanya biaya yang besar, tapi tidak solutif. Tetapi, riset yang mampu diimplementasikan dan diakui dengan hak cipta," ujar Nasikin.
Muhammad Anis, calon rektor dengan nomor urut dua, membasiskan UI sebagai kampus yang berkontribusi langsung kepada bangsa. Ia mengambil jargon "The Next Level Excellent" dengan memosisikan UI sebagai pusat problem solving negara. Anis juga menegaskan bahwa UI pada lima tahun mendatang bisa menjadi unggulan se-Asia Tenggara. ''Mari menjadikan kampus UI sebagai kampus yang otonom," ujar Anis.
Sedangkan calon ketiga, Rinaldy Dalimi, menginginkan UI sebagai basis riset dunia. Rinaldy berencana akan membangun inkubator riset UI. Selain itu, juga membangun jaringan yang kuat antara alumni, mahasiswa, dan semua civitas akademika UI agar bisa membangun koordinasi yang kokoh. N c15 ed: andi nur aminah