Sabtu 20 Sep 2014 16:00 WIB

Sumur Eksploitasi Migas akan Ditambah

Red: operator

SORONG -Sumur eksploitasi minyak dan gas (migas) akan ditambah di kawasan Papua-Maluku (Pamalu). Tahun depan, SKK Migas menarget dapat mengeksploitasi dua sampai tiga sumur migas di Pamalu.

Saat ini, sedikitnya sudah ada 54 titik sumur migas yang terdeteksi di Pamalu. Namun, eksploitasi baru dilakukan di enam sumur. "Jika mengacu pada angka nasional, produksi minyak di wilayah Pamalu masih cukup rendah," ujar Kepala SKK Migas Perwakilan Pamalu, Enrico CP Ngantung, kepada Republika, Jumat (19/9).

 

 

 

 

 

 

 

 

Foto:Aguk Sudarmojo/ANTARA

Sejumlah pekerja di lokasi rig berjalan atau "skidding rig" di lapangan minyak Banyu Urip di Desa Gayam, Kecamatan Ngasem, Bojonegoro, Jatim

Produk minyak di wilayah Pamalu mencapai 15.500 barel minyak per hari (bopd). Kapasitas produksi minyak tersebut kalah dengan gas yang rata-rata mencapai 1.249 juta standar kaki kubik per hari (mmscfd). Lantaran kapasitas produksi minyak belum maksi mal, SKK Migas akan mengeksploitasi dua sampai tiga sumur migas milik Inpex Masela dan Genting Fak-fak.

Enrico mengaku pihaknya belum mendapat laporan berapa asumsi produksi di kedua sumur laut tersebut. Namun, ia yakin eksploitasi dua sumur tersebut akan menambah produksi migas dari Pamalu.

Eksplorasi dan eksploitasi minyak dan gas di wilayah timur Indonesia itu melibatkan sejumlah perusahaan swasta.Mereka tergabung dalam kontraktor kontrak kerja sama (KKKS). Adapun perusahaan tersebut, di antaranya Pertamina EP, Field Papua, BP Indonesia, Petro China Salawati, Citic Seram Energy, Kalrez, dan Inpex Masela.

Meski demikian, eksplorasi ladang minyak tersebut dinilai sulit karena berada di laut dalam. Enrico mengungkapkan, untuk menemukan titik yang tepat, mengandung minyak dan gas membutuhkan waktu penelitian yang panjang. Biayanya juga tidak murah.

"Kalau di titik itu tak di temukan minyak atau gas maka modal yang dikeluarkan lost (hilang) begitu saja," ujarnya.

Penambahan sumur eksploitasi minyak tersebut sejalan dengan peningkatan target lifting minyak 2015 dari pemerintah yang mencapai 900 ribu barel per hari. Saat ini, produksi minyak baru di kisaran 800 ribu barel per hari. Namun, target tersebut dinilai sulit untuk tercapai.

"Menaikkan 100 ribu barel saya kira sulit," kata Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Edy Hermantoro.Target liftingdinilai baru da pat dipenuhi jika blok Cepu dipercepat operasinya pada 2015. rep:Ita Nina Winarsih/c88, ed: nur aini

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement