Jumat 10 Oct 2014 13:00 WIB

Rp 951 Triliun untuk Tanggul Laut Raksasa

Red:

JAKARTA — Pembangunan tanggul laut raksasa (giant sea wall) sudah dimulai pada Kamis (9/10). Pembangunan keseluruhan tahap proyek The National Capital Integrated Coastal  Development (NCICD) akan sepenuhnya selesai pada 2030.

Untuk pengerjaan tahap awal, akan dibangun tiang pemancang baja sepanjang 75 meter. Tenaga Ahli Sumber Daya Air dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Legowo yang bertindak sebagai konsultan mengatakan, pembangunan tiang pemancang tersebut hanya 2,2 persen dari keseluruhan proyek. "Tujuh puluh lima meter itu dikerjakan dalam waktu lima bulan, jadi sampai Desember," katanya ditemui di Pluit, Kamis (9/10).

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Chairul Tanjung mengatakan, kebutuhan dana untuk pembangunan tanggul raksasa mencapai Rp 500 triliun. Untuk tahun ini saja, pemerintah telah mengalokasikan dana Rp 10 miliar dalam APBN 2014. Proses pembangunan tanggul yang wujudnya ditransformasikan seperti bentuk burung garuda besar ini akan dilakukan tiga tahap, yakni tahap A, B, dan C.

 

Proyek NCICD diharapkan menjadi solusi mengatasi berbagai masalah, khususnya di pesisir Jakarta, terutama yang menyangkut pengelolaan sumber daya air. Buruknya pengelolaan sumber  daya air membuat Jakarta mengalami banyak masalah, seperti banjir dan penurunan permukaan tanah. Selain itu, tanggul ini rencananya digunakan sebagai penampung air dan penyediaan air  baku bagi warga Jakarta.

Saat ini, setiap tahunnya Jakarta mengalami penurunan permukaan tanah hingga empat cm per tahun. Tanpa antisipasi, dalam 50 tahun ke depan, diperkirakan permukaan tanah Jakarta akan  mencapai tiga sampai lima meter di bawah permukaan laut.

Terkait pembangunan giant sea wall ini, presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) telah meminta bantuan Pemerintah Korea Selatan. Permintaan tersebut ia sampaikan saat menerima kunjungan Menteri Luar Negeri (Menlu) Korea Selatan Yun Byung-se di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (10/9).

Jokowi mengatakan, Negeri Ginseng tersebut telah berhasil membangun sebuah tanggul laut raksasa di Saemangeum, tepatnya di sebelah barat daya garis pantai Korea Selatan. Kini, tanggul  laut Saemangeum menjadi tanggul laut buatan manusia terbesar di dunia.

Karena keberhasilan tersebut, kata Jokowi, ia meminta Korsel untuk mendampingi pembangunan tanggul laut raksasa di Jakarta. "Mereka punya pengalaman dari sisi perencanaan teknis dan supervisi di lapangan. Itu sudah disanggupi oleh Pak Menteri," ujarnya usai melakukan pertemuan dengan Menlu Yun.

Menlu Yun menyambut baik permintaan bantuan dari Jokowi terkait rencana pembangunan tanggul laut raksasa tersebut. "Kami berjanji kepada Pak Jokowi untuk terus berupaya  meningkatkan kerja sama di segala bidang karena Indonesia merupakan mitra kerja sama yang sangat penting bagi kami di kawasan Asia," ungkap Yun.  

rep:meiliani fauziah/halimatus sa'diyah ed: nidia zuraya

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement