Senin 22 Sep 2014 16:30 WIB

BTN Biayai Proyek Non-Perumahan

Red:

JAKARTA -- Bank Tabungan Negara (BTN) akan mengucurkan kredit senilai Rp 2,3 triliun ke anggota grup Pondok Indah, yakni PT Antilope Madju Puri Indah. Pinjaman ini rencananya akan digunakan membangun dua tower The Windsor Apartment.

Dukungan ini menjadi pembuktian BTN menggarap pembangunan proyek properti di luar program perumahan yang ditetapkan pemerintah selama ini.

''Ini komitmen kami untuk bekerja sama dengan pengembang besar selain perumahan. Ini sekaligus menjadi bukti kepada  pengembang lain yang belum bekerja sama dengan kami,'' kata  Direktur BTN Mansyur Nasution di Jakarta, Jumat (19/9).

 

 

 

 

 

 

 

 

Foto:Republika/Prayogi

Petugas memberikan informasi mengenai produk-produk dari Bank Tabungan Negara (BTN) di Jakarta

Pembangunan Tower I The Windsor yang memiliki 175 unit diprediksi membutuhkan biaya hingga Rp 712 miliar. Sementara, untuk membangun 164 unit di Tower II dibutuhkan dana sekitar Rp 1,643 triliun.

Masyur Nasution bersama dua Direktur PT Antilope Madju Puri Indah Kenneth Suhadi Purnama dan Tjandra Gianto Halim  menandatangani kerja sama kedua pihak, Jumat (19/9).

Kerja sama ini meliputi fasilitas pembiayaan kepada PT Antilope dan kredit kepemilikan apartemen (KPA) kepada masyarakat yang  akan membeli unit apartemen The Windsor.

''Ini menjadi layanan one stop service yang kami berikan untuk PT Antilope dan para calon pembeli unit,'' kata Masyur.  Diakuinya, BTN dapat memberikan pembiayaan sesuai jumlah, tempat, dan waktu yang dibutuhkan perusahaan rekan dengan  penawaran menarik.

Meski begitu, kerja sama ini tidak membuat BTN menggeser perannya mendukung program kepemilikan rumah oleh masyarakat. Hingga saat ini, BTN masih mendominasi pembiayaan perumahan rakyat dengan menguasai 95 persen pangsa pasar.

Selama empat tahun berturut, sejak 2011, BTN unggul dalam Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP). Masyur bahkan ingin peran itu menjadi lebih besar lagi.

Untuk mewujudkannya, BTN terus meningkatkan kualitas layanan dan infrastruktur, termasuk penerapan pola 1-5-1, satu hari  persetujuan kredit, maksimal lima hari untuk akad kredit, dan satu hari transfer dana kredit. Upaya ini juga didukung layanan iLoan untuk mempercepat proses kredit.

Kantor kredit yang ditambah pun telah lebih dari 400 kantor dalam tiga tahun ini. Hingga akhir Juni 2014, BTN telah memiliki 3.770 kantor layanan dan 2.922 outlet di Kantor Pos.  rep:fuji pratiwi ed: irwan kelana

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement