Jumat 22 Apr 2016 20:14 WIB

BI Rate Tetap

Red: operator

BI juga mempertahankan BI 7-days (Reverse) Repo Rate. 

JAKARTA-Rapat dewan gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI), Rabu (20/4) dan Kamis (21/4), memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan atau BI Rate pada level 6,75 persen. Selain BI Rate, otoritas moneter juga memper ta han kan deposit facility pada level 4,75 persen dan lending facility pada level 7,25 persen.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara menjelaskan, BI Rate tersebut setara dengan suku bunga operasi moneter tenor 12 bulan. "Sejalan de ngan reformulasi suku bunga kebijakan yang diumumkan pada 15 April lalu, BI juga mempertahankan BI 7-days (Rever se) Repo Rate tetap di 5,50 persen," ujar nya di Jakarta, Kamis (21/4).

Dengan demikian, term structure operasi moneter adalah sebagai berikut: tenor tujuh hari sebesar 5,50 persen, dua minggu sebesar 5,60 persen, satu bulan sebesar 5,80 persen, tenor tiga bulan sebesar 6,20 persen, tenor enam bulan sebesar 6,45 persen, tenor sembilan bulan sebesar 6,60 persen, dan tenor 12 bulan sebesar 6,75 persen.

Menurut Tirta, keputusan BI sejalan dengan upaya untuk mencapai sasaran inflasi empat persen plus minus satu persen. "Keputusan ini juga tetap kon sis ten dengan upaya mendorong momen tum pemulihan ekonomi domestik di tengah masih lemahnya pertumbuhan ekonomi global," kata Tirta.

Lebih lanjut, Tirta mengatakan, BI akan melanjutkan upaya penguatan ke rang ka operasi moneter melalui pene rap an struktur suku bunga operasi moneter se cara konsisten. BI juga akan terus mem per kuat koordinasi kebijakan bersama peme rintah untuk memastikan pengen dali an inflasi, penguatan stimulus pertum buh an, dan pelaksanaan reformasi struk tural berjalan dengan baik sehingga mampu menopang pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Juda Agung me nambahkan, penguatan operasi mone ter yang dilakukan oleh BI tidak mengu bah stance (sikap) moneter atau tidak mem punyai dampak ke suku bunga de po sito atau suku bunga kredit. Namun, pe nguat an operasi moneter akan memper kuat transmisi kebijakan moneter.

Sebelumnya, BI telah menurunkan BI Rate sebanyak tiga kali atau sebesar 75 bps dan giro wajib minimum (GWM) pri mer sebesar 150 bps. Dengan adanya pe nguat an transmisi ini, lanjut Juda, ten tunya akan mempunyai dampak ke kece patan turunnya suku bunga kredit dan suku bunga deposito.

Apalagi, dengan turunnya BI Rate sebesar 75 bps dan GWM primer sebesar 100 bps, saat ini transmisi kebijakan pe longgaran operasi moneter ini sudah mu lai berjalan walaupun belum terlalu opti mal. "Ini dibuktikan dengan suku bunga deposito yang turun 37 bps dan suku bu nga kredit turun 13 bps, secara akumulasi bulan Januari hingga Maret 2016," ka tanya.

Juda mengungkapkan, penurunan suku bunga deposito dan kredit terbesar terjadi pada Maret 2016. Hal ini disebab kan oleh dua faktor, yaitu karena ada lag atau jeda dari dampak penurunan BI Rate serta penurunan GWM primer yang cukup besar pada Maret 2016 yang sebesar 100 bps.

Ketergantungan deposito 

Selama ini likuiditas perbankan ba nyak bergantung pada dana deposito. Hal ini membuat perbankan berlomba-lomba me narik dana pihak ketiga dengan cara mening katkan suku bunga deposito mereka.

Namun, keberadaan BI 7-days (Reverse) Repo Rate diyakini bisa mengu rangi ketergantungan tersebut. Direktur Finance and Treasury PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Pahala Nugraha Mansury mengata kan, kebijakan terbaru otoritas moneter tersebut akan mendorong penu runan suku bunga deposito. Ujung-ujung nya, penu runan suku bunga pun akan berpengaruh. "Nah, itu akan menurunkan suku bunga kredit," ujar dia.

Di samping itu, kebijakan tersebut diya kini akan mempercepat transmisi kebijakan moneter BI. Sebab, kebijakan acuan suku bunga didasari transaksi pasar uang antarbank.

Head of Treasury BCA Branko Windoe mengatakan, sejauh ini memang ada ke timpangan likuiditas antara perbankan asing dan dalam negeri. Kekurangan li kuiditas membuat perbankan dalam ne geri menaikkan suku bunga deposito. Dengan adanya BI 7-days (Reverse) Repo Rate, diharapkan likuiditas bank terjaga.  rep: c37, Debbie Sutrisno, ed: Muhammad Iqbal

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement