Twitter Pangkas Jumlah Pekerjanya
SAN FRANSISCO -- Twitter memangkas sembilan persen tenaga kerjanya atau sekitar 350 pekerja karena pendapatan menurun tajam. Dalam tiga bulan hingga September, pendapatan naik delapan persen menjadi 616 juta dolar AS.
Angka tersebut jauh lebih rendah dibanding kenaikan kuartal sebelumnya sebesar 20 persen. Jumlah rata-rata pengguna aktif bulanan naik tiga persen menjadi 317 juta. Bulan lalu, Twitter menyewa bankir menjelang kemungkinan penjualan, tapi ternyata tawaran dari pelamar potensial, seperti Google dan Salesforce, gagal terwujud.
Saham Twitter turun tujuh persen awal bulan ini setelah Salesforce yang dianggap yang paling mungkin menjadi penawar berjalan menjauh dari pembicaraan. Pada Kamis (27/10), Twitter mengatakan, akan menutup layanan berbagi video Vine yang dibeli empat tahun lalu.
Chief executive Twitter Jack Dorsey melihat peluang sangat besar untuk meningkatkan pertumbuhan untuk meningkatkan platform perusahaan. "Kami memiliki rencana jelas dan membuat perubahan yang diperlukan untuk memastikan Twitter berada di posisi jangka panjang," kata dia seperti dikutip dari BBC News.
Basis pengguna Twitter sekitar seperlima dari pengguna Facebook dan Instagram. Twitter berharap layanan video akan menarik lebih banyak pengguna. Baru-baru ini, Twitter mencapai kesepakatan untuk menunjukkan permainan National Football League di AS pada Kamis malam. Meski begitu, Twitter tetap mengalami kerugian berat pada kuartal III 2016. Rugi bersih sebesar 102,8 juta dolar AS.
Kepala Keuangan Twitter Anthony Noto mengatakan, Twitter mengincar keuntungan pada 2017. "Kami bermaksud berinvestasi dalam prioritas tertinggi, memprioritaskan inisiatif tertentu dan menyederhanakan bagaimana kami beroperasi di daerah lain," katanya. Qommarria Rostanti, ed: Citra Listya Rini
Bank Sampoerna Perkenalkan Dunia Perbankan ke Pelajar
JAKARTA -- PT Bank Sahabat Sampoerna (Bank Sampoerna) mengajak para pelajar untuk lebih mengenal perbankan sebagai institusi keuangan dan beragam profesi yang terlibat di dalamnya melalui penulisan kreatif. Langkah ini salah satu program Edukasi Literasi Keuangan untuk mendukung Program Literasi yang dicanangkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan mengambil tema Mengenal Perbankan Melalui Penulisan Kreatif.
Program edukasi literasi yang digelar di Sekolah Menengah Pertama (SMP) 226, Cinere, Jakarta Selatan, menjadi kegiatan berkelanjutan yang telah diselenggarakan oleh Bank Sampoerna sejak 2015 kepada para pelajar mulai dari tingkat sekolah dasar, menengah, maupun perguruan tinggi.
Kegiatan ini merupakan salah satu usaha yang dilakukan oleh Bank Sampoerna untuk lebih memperkenalkan bank sebagai institusi serta profesi-profesi yang terlibat di dalamnya kepada generasi muda Indonesia, ucap Direktur Kepatuhan & Manajemen Risiko PT Bank Sahabat Sampoerna Setyo Dwitanto melalui siaran pers, Kamis (27/10).
Setyo berharap kegiatan ini bisa memberikan ilmu kepada pelajar mengenai fungsi dari bank, terutama akan keuntungan dan pentingnya menabung di bank. Selain itu, kegiatan ini juga dapat menginspirasi para pelajar untuk memilih jalur pekerjaannya pada masa yang akan datang, terutama di dunia perbankan.
Melalui program edukasi ini, para pelajar diberikan kesempatan untuk melakukan wawancara dengan bankir yang hadir. Dari proses tersebut, para pelajar dapat mengenal profesi dari seorang bankir mulai dari back-office hingga frontliner staff. Kemudian, hasil wawancara dituangkan ke dalam sebuah teks eksposisi.
Kegiatan Edukasi Literasi Keuangan Bank Sampoerna di SMPN 226 ini merupakan kegiatan edukasi literasi keuangan ketiga dari Bank Sampoerna pada tahun ini. Sebelumnya, kegiatan serupa telah diselenggarakan di dua sekolah menengah lainnya di Jakarta, yang melibatkan satu komunitas UKM, dan acara mendatang akan dilakukan di sebuah universitas di Jakarta. Debbie Sutrisno, ed: Citra Listya Rini