Senin 16 Jun 2014 16:29 WIB

Pelukan Sejukan Debat

Red:
Dua Capres, Prabowo Subianto dan Joko Widodo
Dua Capres, Prabowo Subianto dan Joko Widodo

JAKARTA -- Debat kedua calon presiden (capres) Prabowo Subianto dan Joko Widodo (Jokowi) pada Ahad (15/6) berlangsung hangat. Prabowo bahkan sempat menyalami dan memeluk Jokowi saat dirinya mengakui ide-ide lawan debatnya soal pembangunan ekonomi kreatif. "Kalau saya bilang, ini ide bagus," kata Prabowo, Ahad (15/6).

Dalam sesi tanya jawab, awalnya Jokowi bertanya kepada Prabowo soal peran ekonomi kreatif yang mampu mengurangi pengangguran. Prabowo menjawab bahwa ekonomi kreatif sangat penting bagi Indonesia dengan jumlah penduduk yang sangat besar. Pemerintah, kata Prabowo, harus mau berinvestasi dalam jumlah besar untuk mendorong kualitas generasi muda sehingga ekonomi kreatif bisa menghasilkan nilai tambah.

Seperti tidak puas dengan jawaban Prabowo, Jokowi kemudian memerinci, musik, animasi, seni pertunjukan video, dan produk kreatif lainnya belum memiliki ruang yang didukung penuh oleh pemerintah. Menurutnya, potensi ekonomi kreatif di Indonesia terbentang dari Sabang sampai Merauke dan itu adalah kekayaan pariwisata kepada dunia. "Animasi ekspor ke luar, tapi yang menikmati perusahan di luar," kata Jokowi.

Mendengar respons Jokowi itu, Prabowo menyatakan tim suksesnya selalu mengingatkan dirinya agar jangan pernah setuju atas apa yang diutarakan oleh Jokowi. Prabowo lalu mengatakan, kali ini dirinya harus mengakui ide-ide bagus yang dilontarkan Jokowi.  "Saya tidak mau dengar penasihat (tim sukses). Saya sejalan dengan Jokowi," kata Prabowo yang kemudian menyalami dan memeluk Jokowi.

Debat  kedua yang diselenggarakan KPU di Hotel Grand Melia kali ini memang hanya menampilkan dua capres. Debat untuk tema pembangunan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan rakyat dimoderatori oleh pengamat ekonomi sekaligus Direktur Eksekutif INDEF Ahmad Erani Yustika. Debat dibagi ke dalam lima sesi dan satu sesi pernyataan penutup (closing statement) masing-masing capres.

Dalam debat kali ini, kedua capres memiliki titik berat masing-masing dalam visi dan misi mereka terhadap pembangunan ekonomi Indonesia. Untuk peningkatan kesejahteraan, Prabowo mengandalkan program penanggulangan kebocoran APBN, sedangkan Jokowi menyebutkan program-program unggulan seperti Kartu Indonesia Sehat dan Kartu Indonesia Pintar.

Menurut Prabowo, kebocoran anggaran negara saat ini diperkirakan mencapai 1.000 triliun rupiah. Uang sebanyak itu, jelas Prabowo, akan sangat bermanfaat bila dialokasikan untuk peningkatan kesejahteraan rakyat. "Di sinilah rencana kami," jelasnya.

Jokowi pun berkomitmen memaksimalkan penggunaan APBN jika dirinya terpilih menjadi presiden. Jokowi menilai, untuk mencegah kebocoran anggaran, semua sistem di pemerintahan harus dibuat berbasis TI.

Wakil Ketua Tim  Sukses Prabowo-Hatta, Taufik Kurniawan, menilai aksi Prabowo dan Jokowi yang berpelukan menunjukkan keduanya saling bersahabat. Menurut dia, pelukan ini bukti keduanya memberi keteladanan.

Sementara, anggota tim sukses Jokowi-JK, Susaningtyas Nefo Handayani Kertapati, menyatakan dirinya harus mengapresiasi capres Koalisi Merah Putih Prabowo Subianto. "Kami melihat, lawan mendukung apa yang diprioritaskan Jokowi. Kelak jika jadi presiden akan dilangsungkan tanpa ada kesulitan dan penghalang," imbuhnya.rep:erdy nasrul/halimatus sa'dyah/friska yolandha/c30 ed: andri saubani

***

Prabowo Subianto

Apa yang Dilakukan?

= Memperkuat ekonomi rakyat, koperasi, usaha kecil.

= Menekan kebocoran APBN

= Minimal dana Rp 1 miliar per desa.

= Fokuskan pada sektor pertanian dulu yang banyak menyerap tenaga kerja dalam waktu singkat untuk mengurangi pengangguran dan kemiskinan.

= Investasi anggaran pada kesehatan dan pendidikan.

= Dana alokasi umum (DAU) dan dana alokasi khusus (DAK) harus ditingkatkan untuk daerah.

= Defisit anggaran karena kekayaan negara bocor, butuh pemerintahan yang berani menekan kebocoran.

= Tugas kepala daerah tingkatkan peran tim pengendali inflasi daerah.

= Ekonomi kreatif sangat penting untuk kurangi pengangguran.

= Komitmen anggaran minimal Rp 1 miliar per desa.

Joko Widodo

Apa yang Dilakukan?

= Membangun pasar tradisional, pedagang kaki lima

= Efisiensi anggaran, menekan kebocoran APBN, sistem online.

= Sistem penganggaran harus dibangun agar sampai ke masyarakat.

= Investasi harus didorong ke daerah, terutama di provinsi yang tingkat kemiskinannya tinggi.

= Menggalakkan kampanye kelahiran dua anak cukup dan mengelola anggaran dengan sistem yang baik.

= Ekonomi akan tumbuh di atas tujuh persen, asalkan iklim investasi dan regulasi terbuka dan beri kesempatan investor lokal.

= Pembangunan manusia dimulai dari pendidikan.

= Anggaran harus dikonsentrasikan pada infrastruktur menyangkut hajat rakyat banyak.

= Harus siap hadapi MEA, kedepankan nasionalisme, buat regulasi yang memberi perlindungan, melindungi ekonomi nasional.

= Menghormati semua kontrak, kontrak harus menguntungkan, bisa renegosiasi jika ada peluang.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement