Hiswana Migas meminta warga tidak panik.
CIREBON -- Kelangkaan bahan bakar minyak (BBM), khususnya BBM nonsubsidi, terjadi di wilayah pantai utara (pantura) Jawa. Berdasarkan pantauan Republika sejak Sabtu (23/8) hingga Ahad (24/8), antrean panjang terjadi di banyak stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di wilayah Cirebon dan Indramayu. Untuk mencegah kerusuhan, beberapa petugas kepolisian dan TNI ditempatkan di tiap SPBU.
Sejumlah SPBU di Kabupaten maupun Kota Cirebon mengalami kekosongan stok BBM. Hal itu seperti yang terjadi di SPBU Cipto Mangunkusumo, SPBU Tuparev (samping Apita Hotel), SPBU Tengahtani, SPBU Plered, dan SPBU Tangkil. Di SPBU Jalan Brigjen Darsono, Kota Cirebon, antrean panjang kendaraan pada Ahad (24/8)siang mencapai sekitar 500 meter.
"Sudah empat hari keadaannya seperti ini. Bensin yang ada hanya cukup untuk setengah hari," kata seorang penjaga SPBU Tengahtani, Wawan, Sabtu (23/8).
Kekosongan stok BBM di berbagai SPBU di Kabupaten Cirebon membuat warga sampai harus mencari BBM hingga menyeberang ke SPBU Losari dan Tanjung Brebes (Jawa Tengah)."Nyari bensin kesana kemari nggak dapat. Terpaksa mencari kesini (Brebes)," kata seorang warga, Daryono.
Kelangkaan BBM yang terjadi di SPBU-SPBU di wilayah Cirebon mengakibatkan hanya 10 persen dari jumlah keseluruhan angkutan kota (angkot) di Cirebon yang bisa beroperasi. Organda Cirebon pun memprotes kebijakan pembatasan penjualan BBM itu.
Kondisi serupa juga terjadi di Kabupaten Indramayu. Antrean panjang salah satunya terlihat di di SPBU Karangturi, Terisi, Indramayu. Di SPBU ini, antrean mobil mencapai sekitar satu kilometer. Antrean itu belum termasuk barisan sepeda motor dan warga yang mengantre membawa jeriken. "Saya antre dari pukul 07.30-an, sampai pukul 08.30-an belum dapat giliran," kata seorang pengendara mobil, Yanto.
Himpunan Swasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas) Kabupaten Indramayu meminta warga untuk tidak panik dan melakukan aksi borong BBM. Koordinator Hiswana Migas Kabupaten Indramayu Sri Wahyuni Utami mengakui, saat ini ada pembatasan dan jatah gilir BBM untuk SPBU. Namun, dia meminta agar masyarakat hanya membeli BBM seperlunya. "Masyarakat jangan panik dan membeli BBM secara berlebihan. Itu akan semakin membuat antrean BBM di SPBU."
Sebagai salah satu badan usaha penyalur BBM bersubsidi, PT Pertamina mengakui pihaknya mulai mengurangi pasokan BBM bersubsidi. Vice President Corporate Communica tion Pertamina Ali Mundakir menga takan, Pertamina harus melakukan pengaturan kuota per harinya untuk memastikan BBM bersubsidi cukup hingga akhir 2014.
Terjadinya fenomena antrean dan disusul habisnya BBM bersubsidi di Cirebon dan Indramayu, kata Ali, bukan merupakan kelangkaan BBM, tapi konsekuensi dari penyaluran BBM bersubsidi yang disesuaikan dengan kuota yang tersedia. "Untuk tetap menjamin ketersediaan BBM di masyarakat, Permina menyediakan BBM nonsubsidi yang meliputi Pertamax, Pertamax Plus, Pertamina Dex, dan solar nonsubsidi," kata Ali. rep:lilis sri handayani/aldian wahyu ramadhan ed: andri saubani
KUOTA BBM BERSUBSIDI
kuota:
48 juta kilo liter APBN 2014
kuota revisi:
46 juta kilo liter APBN-P 2014
REALISASI KUARTAL I 2004
(Januari - April)
11, 2 juta kilo liter
1,6 % (naik 1,6 % dari periode yang sama pada 2013)
Premium 7,1 juta kiloliter
Solar 3,7 juta kiloliter
Minyak Tanah 249 ribu kiloliter
STOK BBM NEGARA-NEGARA ASEAN
NEGARA STOK JUMLAH PENDUDUK
Myanmar 91 hari 53,2 juta
Singapura 90 hari 4,7 juta
Vietnam 67 hari 88,7 juta
Laos 45 hari 6,5 juta
Thailand 36 hari 65,9 juta
Kamboja 30 hari 5,1 juta
Malaysia 25 hari 28,2 juta
Filipina 22 hari 100,03 juta
Indonesia 18-20 hari 237,6 juta
Sumber: Pertamina Pengolah: Andri Saubani