Senin 02 Jan 2017 14:00 WIB

Puluhan Ribu Warga Ikuti Zikir Republika

Red:
Ribuan jamaah mendengarkan ceramah sebelum melaksanakan Shalat Jumat di Masjid Agung At-Tiin, Jakarta Timur, Jumat (30/12). Shalat Jumat yang diikuti oleh ribuan jamaah tersebut merupakan Shalat Jumat terakhir di Tahun 2016.
Foto: Raisan Al Farisi/Republika
Ribuan jamaah mendengarkan ceramah sebelum melaksanakan Shalat Jumat di Masjid Agung At-Tiin, Jakarta Timur, Jumat (30/12). Shalat Jumat yang diikuti oleh ribuan jamaah tersebut merupakan Shalat Jumat terakhir di Tahun 2016.

JAKARTA -- Puluhan ribu warga sangat antusias mengikuti rangkaian acara Dzikir Nasional Republika 2016 pada Jumat (30/12) dan Sabtu (31/12). Dipusatkan di Masjid at-Tin, Jakarta, acara yang dihelat untuk ke-15 kalinya ini juga digelar di Masjid Pusdai Bandung dan Masjid Syuhada Yogyakarta.

Di Masjid at-Tin, Dzikir Nasional Republika tak hanya diikuti warga dari berbagai wilayah sekitar Jakarta, tetapi juga daerah lain. Gibran Lubay dan keluarganya bersama 40 jamaah Masjid al-Ikhlas Palembang, Sumatra Selatan, merupakan salah satunya.

Kelumpuhan yang dialami laki-laki berusia 62 tahun ini tak menghalanginya untuk tetap hadir di acara Dzikir Nasional Republika. "Kegiatan ini sudah diagendakan sejak jauh-jauh hari," kata Gibran saat ditanya alasan di balik tekadnya, Sabtu (31/12).

Menurut Gibran, tidak ada halangan dan alasan untuk tidak beribadah kepada Allah SWT. "Terlebih, untuk orang yang masih sehat. Jangan hanya menyambut tahun baru dengan foya-foya dan kesenangan duniawi saja karena kita nantinya akan menyesal," kata Gibran.

Semangat mengikuti Dzikir Nasional Republika juga menyala pada diri Achmad Rudy Djauhani dan 14 rekannya yang berasal dari Gresik, Jawa Timur. Mereka sengaja hadir di acara ini untuk mempelajari bagaimana membuat acara serupa di Gresik.

Selama ini, di daerahnya, kata Rudy, malam pergantian tahun dirayakan dengan acara tak bermakna. Para pemudanya larut dalam kegiatan yang kurang bermanfaat saat malam pergantian tahun.

Prihatin atas kondisi tersebut, sejumlah tokoh masyarakat dan pengurus masjid di daerah Gresik yang hadir di acara Dzikir Nasional Republika mengaku ingin memberi alternatif acara malam pergantian tahun. "Kami ingin juga menularkan acara ini ke Gresik. Mau bikin acara tahun baru yang lebih mendekatkan diri kepada Allah," kata Rudy, salah satu perwakilan rombongan, Sabtu (31/12) malam.

Adapun Sriwatie, warga Cileunyi, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, mengaku lebih memilih merayakan tahun baru dengan bermuhasabah dalam Dzikir Nasional Republika di Masjid Pusdai, Bandung. Bermuhasabah, katanya, lebih bermanfaat daripada hura-hura saat malam pergantian tahun. "Salah satunya, manfaat positif dari ilmu yang akan disampaikan lewat penceramah," kata Sri, di Masjid Pusdai, Sabtu (31/12)

Di Yogyakarta, ratusan santri dari pondok Pesantren al-Hikmah, Karangmojo, Gunung Kidul, Yogyakarta, antusias menghadiri acara Dzikir Nasional Republika di Masjid Syuhada. Pengurus Ponpes al-Hikmah, Puji Waluyo, mengakui, rombongannya sempat terjebak kemacetan di tengah perjalanan.

Namun, lamanya waktu tempuh perjalanan itu tak menghalangi mereka mengikuti acara Dzikir Nasional Republika hingga selesai. "Karena sudah diagendakan untuk ikut muhasabah akhir tahun," ujar Puji, di Masjid Syuhada, Yogyakarta.

Kehadiran mereka kali ini, kata Puji, merupakan kali keempat. Menurut dia, kegiatan akhir tahun yang digelar Republika ini sangat positif, terlebih untuk muda-mudi yang ingin mengisi akhir tahun dengan menambah ilmu dan bermuhasabah.

"Akhir tahun di Gunung Kidul tidak ada kegiatan seperti ini. Berbarengan juga jadwal santri sudah masuk pondok, kita ajak saja ke sini, lebih bermanfaat," kata Puji.

Di Masjid at-Tin, selain rangkaian sambutan dan ceramah dari para tokoh dan ulama nasional, seperti Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid, Ketua Umum MUI KH Ma'ruf Amin, pimpinan Majelis az-Zikra Ustaz M Arifin Ilham, Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir, Wakil Sekjen MUI Ustaz Tengku Zulkarnain, perhelatan Dzikir Nasional Republika ini juga diisi Pesantren Sains bagi anak-anak.

Pesantren Sains ini diasuh pendiri Klinik Pendidikan MIPA Ridwan Hasan Saputra. Pada Sabtu sore juga digelar talkshow Cahaya Hati yang diisi Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa dan Ustazah Peggy Melati Sukma, bertempat di Masjid at-Tin.

Zikir berjamaah yang dipandu Ustaz Arifin Ilham berlangsung sangat khidmat. Tampak sebagian jamaah tak dapat menahan tangis haru. Koor "amin" pun saling bersahutan menjawab doa yang dikumandangkan. Semua jamaah tampak syahdu larut dalam lantunan zikir dan doa.

Menteri Agama Lukman Hakim menilai positif rangkaian Dzikir Nasional Republika 2016. Ia memandang konsistensi Republika patut dihargai karena sudah menggelar Dzikir Nasional untuk ke-15 kalinya hingga kini.

"Ini (Dzikir Nasional Republika—Red) adalah salah satu alternatif dalam kita menyongsong pergantian tahun. Kita bersyukur karena Republika bersama Masjid at-Tin dan semua pihak yang mendukung acara ini mampu menghadirkan para tokoh agama dan umara," kata Menag.

Peran ulama dan pemerintah, kata Lukman, adalah saling melengkapi dan menguatkan untuk kebaikan bangsa Indonesia dan umat Islam pada khususnya. Meski tidak mengambil bentuk negara agama, Menag menegaskan, Indonesia bukanlah negara sekuler karena agama berperan besar dalam membentuk keadaban di ruang publik.

Momentum tahun baru haruslah dimanfaatkan sebagai ajang introspeksi atau muhasabah diri kolektif. Oleh karena itu, kata Menag, tahun baru harus lebih baik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Hidayat Nur Wahid menyambut baik acara Dzikir Nasional Republika. Hidayat mengatakan, akan lebih baik lagi jika acara ini diadakan tidak hanya pada pergantian tahun baru Masehi, tetapi juga saat merayakan pergantian tahun baru Hijriyah. Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menambahkan, Dzikir Nasional Republika merupakan kegiatan yang tepat untuk menyambut tahun baru.  tim republika  ed: Muhammad Iqbal

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement