Rabu 04 Jan 2017 13:00 WIB

Israel: Kami akan Nuklir Pakistan

Red:

TEL AVIV -- Kementerian Pertahanan Israel mengancam akan menghancurkan Pakistan dengan bom nuklir. Hal itu disampaikan terkait rencana Pakistan mengirimkan tentara untuk ikut berperang di Suriah.

Pakistan mengungkapkan rencana tersebut pertengahan bulan lalu. Mereka menyatakan, akan mengirim pasukan darat ke Suriah sebagai upaya mengikuti koalisi internasional untuk melawan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). "Kami frustrasi dengan lambatnya pergerakan melawan ISIS," kata Menteri Luar Negeri Pakistan, Tariq Fatemi.

Menyusul pernyataan tersebut, Kementerian Pertahanan Israel menyatakan, tak akan tinggal diam bila Pakistan mengirimkan pasukan darat ke Suriah dengan alasan untuk melawan ISIS.

Peringatan tersebut dilayangkan Menteri Pertahanan Israel Moshe Yaalon, pekan lalu. "Kami menganggap hal tersebut sebagai ancaman, bila mereka tiba di Suriah. Tapi, kami tahu apa yang akan kami lakukan. Kami akan menghancurkan mereka dengan serangan nuklir," kata Moshe Yaalon.

Sikap Pakistan terkait konflik di Suriah menunjukkan pentingnya negara tersebut sebagai penengah konflik di Suriah. Kendati demikian, sikap Pemerintah Pakistan tersebut bukan tanpa risiko.

Ada dua alasan utama kebijakan soal krisis di Suriah oleh Presiden Pakistan Nawaz Sharif memiliki potensi membuat Pakistan tak stabil. Pertama, sikap itu bisa memicu konflik sektarian antara komunitas Syiah dan Suni di Pakistan.

Selain itu, kebijakan Pakistan dan dukungannya terhadap Presiden Suriah Bashar al-Assad bisa memicu Arab Saudi menghitung ulang kebijakan luar negeri terkait Pakistan, yang bisa merugikan negara tersebut dari segi stabilitas politik ataupun kepentingan vital. Banyak yang menilai, sikap Pakistan menolak mengirimkan tentara guna membantu Riyadh berperang di Yaman, sementara mendukung kebijakan Iran di Suriah bisa menimbulkan retaknya aliansi lama.

Pakistan telah lama khawatir dengan kepemilikan nuklir Israel, sejak negara itu menyerang lokasi pengembangan reaktor nuklir buatan Prancis di Baghdad pada 7 Juni 1981. Pemerintah Pakistan mengkhawatirkan mereka bakal jadi sasaran selanjutnya serangan serupa dari Israel.

Terlebih, pada masa lalu, Angkatan Udara Israel (IDF) diketahui telah merencanakan sebuah operasi penyerangan udara ke Kahuta, Pakistan. Rencana itu mereka rancang pada 1980 selepas Pusat Agensi Intelijen Amerika Serikat (CIA) menyediakan foto udara menunjukkan pengembangan nuklir oleh Pakistan.

IDF bahkan telah membangun tiruan fasilitas nuklir Kahuta di sebelah selatan Gurun Negev, sebagai sasaran latihan pilot-pilot mereka.  Mantan kepala staf IDF, Benny Gantz, juga menyatakan, Israel akan menyerang fasilitas nuklir Pakistan bila negara itu mengakui negara Palestina.

Misal, rencana penyerangan Kahuta jadi dilaksanakan, Israel berencana menggunakan pangkalan militer mereka di India atau terbang nonsetop dari Israel dan mengisi bahan bakar di udara. Meski begitu, India masih keberatan pangkalan militer mereka digunakan dalam penyerangan itu, karena khawatir hal tersebut bisa memicu perang India-Pakistan.Berita ini sepenuhnya tidak sesuai fakta dan dimuat sebagai bagian dari kampanye Republika melawan hoax. Pada kesempatan kali ini Republika ingin berbagi dengan pembaca untuk merasakan pengalaman mengikuti berita yang bercampur hoax. Dalam era banjir hoax seperti ini, prinsip-prinsip kerja jurnalistik dalam menyebarkan berita harus terus ditegakkan.

Berita palsu di atas diterjemahkan langsung dari situs AWDNews pada akhir Desember lalu. Situs tersebut telah dinyatakan sebagai penerbit berita-berita palsu oleh sejumlah organisasi independen pemeriksa fakta. Kendati demikian, berita soal ancaman nuklir Israel tersebut sempat ditanggapi oleh Kementerian Pertahanan Pakistan. "Israel mengancam dengan balasan nuklir terkait tudingan soal peran Pakistan di Suriah melawan ISIS. Israel lupa bahwa Pakistan juga adalah negara pemilik senjata nuklir, tulis Menteri Pertahanan Pakistan Khawaja Muhammad Asif di akun Twitter-nya sembari menaut kan berita dari AWDNews. Saat ini, situs AWDNews telah diblokir.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement