JAKARTA-- Kakak kandung Wisnu Tjandra akhirnya mencabut laporannya pada 13 Mei 2014. Saat itu Anastasia melaporkan hilangnya sang adik, salah satu petinggi Artha Graha.
Anastasia mencabut laporannya pada polisi setelah membaca surat yang dikirimkan Wisnu kepada pimpinannya pada 3 Juni 2014. Dalam surat itu, Wisnu menyatakan permohonan maaf karena meninggalkan tugas, perusahaan, dan menyusahkan banyak rekan kerja. Pihak perusahaan lantas menghubungi keluarga untuk memas- tikan apakah tulisan tangan yang ada di surat itu benar milik Wisnu.
"Setelah melihat surat itu, saya dapat SMS pribadi dari Wisnu yang menyatakan kondisinya sehat," kata Anas - tasia di Mapolda Metro Jaya, Sabtu (5/7).
Wanita setengah baya itu juga mengaku telah menerima telepon dari Wisnu, yang me nyam paikan rasa terima kasihnya kepada Polda Metro Jaya yang sudah ba nyak membantu."Dia hanya memberitahukan ini tentang masalah pribadi tak ada masalah dengan keluarga, rekan kerja atau kantor. Tidak memberi tahu di mana keberadaannya namun nada bicaranya biasa," tutur dia.
Pergi sendiri
Kasubdit Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, AKBP Herry Heryawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Sabtu (5/7), mengungkap hasil penyelidikan terhadap pencarian Wisnu mulai 13 Mei 2014. Penyidik mulai periksa saksi yang terakhir kali bertemu dengannya yaitu sopir taksi," katanya.
Penyidik mulai menelusuri kantor Wisnu, dan dari kamera CCTV memper lihatkan Wisnu berkunjung ke kantor pada 11 Mei 2014. Kemudian ia pergi ke salah satu gerai ATM BCA di daerah Thamrin menggunakan taksi untuk mengambil sejumlah uang tunai dan membayar kartu kreditnya.
Wisnu lalu kembali naik taksi menuju hotel di daerah Senayan, masuk ke lantai satu, dan menunggu sekitar 1,5 jam. Ia kemudian meminta sopir taksi mengantar ke Stasiun Gambir, namun sesampainya di Bundaran Patung Kuda, Wisnu minta kepada sopir taksi untuk berbalik arah ke Sarinah, dan di situlah Wisnu dinyatakan hilang.
Penyidik lalu memulai pencarian di daerah Jawa Tengah pada 22 Mei 2014 dan menemukan ponsel Samsung barunya. Ponsel itu dibeli oleh seseorang yang tinggal di Magelang. Orang itu membelinya di salah satu toko ponsel di Yogyakarta.
"Penyidik lalu mendatangi toko tersebut, dan penjual mengatakan telah menerima barang itu dari seorang sopir taksi pada 18 Mei. Saat ditelusuri, supir taksi menerima handphone yang dijualnya langsung dari Wisnu," tutur Herry.
Sopir taksi di dae rah Yogyakarta itu mengungkap, Wisnu akhirnya min ta diantar di sekitar Jalan Parang tritis.
Kemudian pada 28 Mei 2014, penyidik menemukan alat komunikasi lain milik Wisnu di daerah Purwokerto Cilacap, yang ditemukan oleh penggali lubang.Saat di Yogyakarta, Wisnu berada di Gallery Prawirotaman Hotel Yogyakarta, menginap pada 18 Mei dengan meninggalkan identitas surat izin mengemudi (SIM) A. "Kesimpulannya Wisnu tidak dalam keadaan diculik, dia pergi sendiri," ujar Herry.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rik wanto mengatakan, tak ada dampak hukum dari laporan yang dicabut. "Hanya jika ditemukan, saudara Wisnu akan diambil keterangan. Untuk menyatakan dalam kondisi sehat," katanya. Wisnu mengatakan segera kembali ke Jakarta dan berlebaran bersama kelu arganya. rep:c70 ed:nina chairani