Senin 02 Jan 2017 15:00 WIB

Industri Asuransi Nasional Tumbuh Sepanjang 2016

Red:

JAKARTA -- Industri asuransi nasional sepanjang 2016 mengalami pertumbuhan signifikan tercermin dari tingginya pendapatan asuransi jiwa, umum, maupun syariah yang mencapai Rp 158,65 triliun pada kuartal III 2016, meningkat 78,1 persen dibandingkan periode sama pada 2015.

"Dari sisi investasi, industri asuransi mencapai Rp 386,18 triliun, meningkat 25,7 persen dari 2015 yang hanya mencapai Rp 307,29 triliun," kata Ketua Umum Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia Hendrisman Rahim di Jakarta, akhir pekan lalu.

Menurut Hendrisman, peningkatan pertumbuhan tersebut ditopang oleh meningkatnya saluran distribusi bancassurance, produk asuransi yang ditawarkan melalui layanan perbankan.

Pemasaran melalui bancassurance dinilai relatif lebih mudah dilakukan karena pasar yang dibidik adalah nasabah perbankan yang lebih memahami beragam jenis jasa keuangan. Apalagi, kini sejumlah bank BUMN yang menggaet mitra strategis telah menunjukkan kinerja terbaik.

Hendrisman mengatakan, meningkatnya pendapatan premi dari saluran-saluran distribusi, utamanya saluran distribusi bancassurance. Ia mengatakan, meningkatnya saluran distribusi bancassurance memperlihatkan semakin meningkatnya kerja sama yang dilakukan oleh perbankan dengan sebagian perusahaan asuransi jiwa. "Ini juga menunjukkan potensi pertumbuhan yang baik di mana pemasaran asuransi melalui bancassurance relatif lebih mudah dilakukan karena pasar yang dibidik adalah nasabah perbankan yang telah lebih memahami beragam jenis jasa keuangan," ujar dia.

Sementara itu, Praktisi Perasuransian Kapler Marpaung mengatakan, kerja sama bank BUMN dengan mitra strategis menjadi kunci pertumbuhan industri asuransi. Seperti, BNI Life Insurance, anak perusahaan PT Bank Negara Indonesia Tbk yang terus membukukan kinerja positif setelah membentuk perusahaan patungan dengan Sumitomo Life.

Begitu juga PT AXA Mandiri Financial Services (AXA Mandiri), anak usaha PT Bank Mandiri (Persero) Tbk yang mencatat kenaikan laba siginfikan serta Bringin Life, anak usaha PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk yang terus mengembangkan bisnis dengan berencana menggaet mitra strategis untuk mengembangkan produk bancassurance.

Bahkan, pemilik perusahaan asuransi FWD Group, Hanwha Life Insurance Co, dan BNP Paribas Cardif sudah menawar saham Bringin Life dengan harga 400 juta dolar AS hingga 500 juta dolar AS meskipun hingga kini belum ada kabar kepastian BRI mengenai penjualan Bringin Life.

Menurut Kapler yang juga dosen Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada ini, kerja sama perusahaan asuransi dengan mitra strategis bisa membuat kinerja asuransi semakin kinclong sebab perusahaan semakin bertumbuh, sehat, dan kuat. "Jika BRI sebagai induk usaha jadi menjual 40 persen saham anak usahanya di bidang asuransi tersebut ke mitra strategis maka akan mendongkrak kinerja," ujarnya.

Selepas diakuisisi BRI, BRIngin Life sepanjang 2016 ini menargetkan pertumbuhan premi hingga 40 persen dari tahun lalu menjadi Rp 2,4 triliun.

Produk asuransi kredit mikro Bringin Life juga akan memperoleh dukungan dari 52 juta nasabah BRI yang potensial menjadi calon nasabah mereka. Selain itu, kekuatan jaringan BRI akan memudahkan Bringin Life melakukan penetrasi pasar.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai, lemahnya edukasi tentang peran asuransi yang menyejahterakan masyarakat menjadi hambatan penetrasi industri asuransi di Indonesia. "Kurangnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat terhadap konsep keuntungan asuransi menyebabkan tingkat penetrasi asuransi di Indonesia rendah," kata Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad.

Seperti di sebagian besar negara anggota ASEAN, rasio penetrasi industri asuransi di Indonesia cenderung rendah, dari 2,35 persen terhadap PDB 2014 menjadi 2,56 persen terhadap PDB 2015. Dari sisi total aset, industri asuransi Indonesia menempati posisi keempat di ASEAN, yakni sebesar 45,42 miliar dolar AS setelah Singapura (148,84 miliar dolar AS), Thailand (83,95 miliar dolar AS), dan Malaysia (55,70 miliar dolar AS). antara ed: Citra Listya Rini

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement