Jumat 06 Jan 2017 17:00 WIB

Pemerintah Kembangkan Tol Laut Jadi 13 Trayek

Red:

JAKARTA -- Pemerintah mengembangkan trayek tol laut dari saat ini sebanyak enam trayek menjadi 13 trayek untuk mendukung kelancaran distribusi logistik.

"Tol laut sekarang ini ada enam trayek dan kita akan kembangkan menjadi 13 trayek," kata Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi dalam jumpa pers di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (5/1).

Budi memerinci tujuh trayek baru itu terdiri atas tiga merupakan trayek baru dan empat merupakan trayek di mana satu lintasan dilayani angkutan kapal dan kapal roll on roll off (roro). Menurut dia, dengan tambahan rute baru itu, jarak poin ke poin menjadi lebih pendek.

Trayek baru itu, antara lain, rute T-7 mulai dari Tanjung Priok-Enggano-Mentawai-Pulau Nias-Sinabang-Pulau Nias-Mentawai-Enggano-Tanjung Priok. Budi mengatakan, pemerintah terus memperbaiki kekurangan yang muncul selama ini.

Budi mengakui, angkutan balik kapal di sejumlah titik memang tidak begitu bagus seperti di Natuna. "Tetapi, beberapa di NTT masih bagus, untuk itu kita bahas dengan beberapa BUMN untuk membangun pusat logistik yang juga untuk membantu mendistribusikan barang," katanya.

Budi juga mencontohkan pengiriman barang dari Mimika, Papua, ke Wamena tidak bisa dilakukan melalui jalur darat sehingga diperlukan jembatan udara. Jalur darat Jawa-Bali juga ada lalu lintas dengan biaya relatif mahal. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mencatat lebih dari 5.000 truk per hari bergerak dari barat ke timur Jawa sehingga akan lebih ringan beban jalan raya di Jawa jika 30-35 persennya menggunakan kapal roro.

Sebelumnya, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengubah dua trayek tol laut, yaitu trayek T-4 dan T-6 guna lebih mengefektifkan pelaksanaan program tol laut.

Dirjen Perhubungan Laut Kemenhub A Tonny Budiono mengatakan, perubahan trayek pelayaran tol laut itu tertuang dalam Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Laut Nomor. AL.108/4/16/DJPL-2016 tanggal 28 September 2016 tentang Perubahan Atas Keputusan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Nomor. 108/7/8/DJPL-15 tentang Jaringan Trayek Pelayaran Tol Laut Tahun 2016 dan Ketentuan-Ketentuan Pelaksanaannya.

Berdasarkan Keputusan Dirjen Hubla tersebut, jaringan pelayaran tol laut trayek T-4 yang semula melayani pelayaran dari Pelabuhan Tanjung Priok-Makassar-Manokwari-Wasior-Nabire-Serui-Biak (PP), diubah menjadi Makassar-Manokwari-Wasior-Nabire-Serui-Biak (PP). Sedangkan, pada trayek T-6 yang semula melayani trayek pelayaran dari Pelabuhan Tanjung Priok-Tarempa-Natuna (PP) diubah menjadi Pontianak-Natuna-Tarempa (PP).

Berikut adalah enam jaringan trayek tol laut tahun anggaran 2016, trayek T-1 melayani trayek Pelabuhan Tanjung Perak-Wanci-Namlea-Fak-Fak-Kaimana-Timika-Kaimana-Fak-Fak-Namlea-Wanci-Tanjung Perak. Trayek T-2 melayani trayek Tanjung Perak-Kalabahi-Moa-Saumlaki-Dobo-Merauke- Dobo-Saumlaki-Moa-Kalabahi-Tanjung Perak.

Trayek T-3 melayani trayek Tanjung Perak-Larantuka-Lewoleba-Rote-Sabu-Waingapu-Sabu-Rote-Lewoleba-Larantuka-Tanjung-Perak. Trayek T-4 melayani trayek Makassar-Manokwari-Wasior-Nabire-Serui-Biak-Serui-Nabire-Wasior-Manikwari-Makassar.

Trayek T-5 melayani trayek Makassar-Tahuna-Lirung-Morotai-Tobelo-Ternate-Babang-Ternate-Tobelo-Morotai-Lirung-Tahuna-Makassar. Trayek T-6 melayani trayek Pontianak-Tarempa-Natuna-tarempa-Pontianak.

Tol laut ditargetkan beroperasi pada Maret mendatang. Adanya tol laut diharapkan  disparitas harga bahan pokok di wilayah Barat dan Timur bisa ditekan hingga 30 persen. PT Pelni sebelumnya memprediksi potensi penurunan harga bahan pokok di kisaran 20-25 persen atas kehadiran tol laut.      antara, ed: Citra Listya Rini

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement