Rabu 14 Dec 2016 14:00 WIB

Teknologi Baterai Masa Depan

Red:

Ilmuwan asal Ukraina, Vladislav Kiselev, mengungkapkan, ia telah menemukan teknologi baterai berdaya tahan 12 tahun. Baterai tersebut bisa ditanam pada perangkat mobile hingga mobil pintar.

Kiselev mengaku, baterai temuannya mampu bertahan hingga 12 tahun tanpa harus dilakukan pengisian ulang. Kiselev merupakan seorang peneliti senior dari Institute of Bioorganic Chemistry and Petrochemistry.

Laman Odditycentral.com mengabarkan, Kiselev memperkenalkan temuan baterainya yang masih berupa prototipe dalam ajang Sikorsky Challenge. Kompetisi bergengsi tersebut sangat populer di kalangan peneliti Ukraina untuk menunjukkan hasil proyek penelitian mereka.

Baterai yang tersimpan di dalam kotak tersebut memang tidak begitu menarik perhatian. Baterai secara terus-menerus mengisi ulang daya secara mandiri tanpa menggunakan alat bantu.

Usia baterai yang dipertontonkan sudah menginjak satu tahun empat bulan. Di dalam penelitiannya, baterai tidak pernah berkurang dari segi daya karena mampu menyimpan cadangan energinya sendiri.

Temuan Kiselev ini memang banyak menimbulkan pertanyaan, terutama di kalangan peneliti senior lainnya. Pertanyaan terbesar timbul, terutama mengenai kemampuan Kiselev bisa membuat baterai tersebut bisa bertahan selama 12 tahun, sementara umur baterai belum genap dua tahun.

Ia mengatakan, kunci keberhasilannya terletak pada bahan tritium yang diyakini akan menjadi teknologi baterai pada masa depan. Material tersebut memiliki kemampuan memancarkan elektron.

Ia mengemukakan, perusahaan Amerika City Labs juga menggunakan teknologi serupa. Perusahaan tersebut memakai radioaktif isotop hidrogen, tapi juga menggunakan tritium untuk tenaga melapisinya dengan tenaga matahari.

Kiselev pun menggunakan teknologi serupa. Namun, ia juga menambahkan electrochemical yang bisa membuat baterai menjadi seribu kali lebih bertenaga.

City Labs menyediakan baterai nanotritium dengan konsumsi daya lebih kecil, tapi bertenaga besar. Baterai tersebut biasanya digunakan pada alat-alat kesehatan atau sistem sensor.

Sementara, baterai buatan Kiselev merupakan versi serupa, tetapi memiliki kekuatan daya jauh lebih besar. Itu sebabnya baterai bisa digunakan juga nantinya pada mobil pintar.      rep: Nora Azizah, ed: Setyanavidita Livikacansera

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement