Jumat 06 Jan 2017 17:00 WIB

Berubah Bersama Zaman

Red:

Teknologi memang membawa banyak perubahan bagi dunia. Termasuk dalam cara memasarkan produk atau jasa.

Di Indonesia, pemasaran dari mulut ke mulut memang masih memiliki dampak besar. Tapi, ketika teknologi masuk, media sosial menjadi salah satu perubahan yang diadopsi secara kilat oleh masyarakat.

Memasuki 2017, tak sedikit yang memperkirakan wajah pemasaran industri digital akan makin bergairah. Tren ini tentu akan memunculkan efisiensi tersendiri bagi para pelaku industri startup.

BukaLapak menjadi salah satu usaha rintisan yang sukses memasarkan platformnya melalui marketing digital. Beberapa waktu lalu, marketplace yang digawangi Ahmad Zaky tersebut menjadi industri marketplace dengan strategi pemasaran video streaming yang paling banyak diminati.

Fakta tersebut menjadi satu kebanggaan bagi BukaLapak. Hal yang diperoleh memang patut diacungi jempol. Sebab, biasanya para penikmat video di Youtube akan tanpa ragu menggunakan opsi 'skip add' ketika menyaksikan ada iklan yang ditayangkan.

Tapi, iklan BukaLapak ternyata menjadi bukti bahwa iklan di YouTube bisa tetap membuat orang tak langsung ingin melewatkannya.

Melalui iklan berseri Medok Pendekar Jari Sakti Episode Pendekar Cireng, BukaLapak justru mengundang perhatian penikmat Youtube.

Bahkan, pada pertengahan 2016 iklan tersebut menjadi salah satu video favorit dari kategori konten iklan. Tak sedikit pula penonton yang bahkan, sengaja menonton episode iklan tersebut.

Respons penonton yang begitu besar membuat video tersebut akhirnya diciptakan berseri. Bahkan, karakter Pendekar Jari Sakti pun kini memiliki penggemar khusus. "Kami rasa bentuk video streaming demikian akan menjadi tren dalam beberapa tahun ke depan," ujar Head of Marketing PT Bukalapak Ambrosia Tyas.

Minat para pemegang ponsel, kini memang cenderung lebih menyukai konten video. Iklan dalam bentuk video streaming pun ternyata lebih diminati.

Namun, video yang akan mampu menarik perhatian para penonton tentu memiliki konten yang tidak sembarangan. Dalam membuat satu video, BukaLapak berkolaborasi bersama ReKreasi sebagai tim kreatif.

Kreativitas yang tinggi akan membuat konten lebih kaya tanpa harus menggunakan aktor terkenal. Cerita pun dibuat serius, mulai dari storyboard hingga tahap penyelesaian.

Iklan video streaming yang dibuat BukaLapak cenderung berdurasi cukup lama, yaitu mencapai lebih dari tiga menit. Tapi, ternyata penonton tetap saja menonton tanpa khawatir tontonan ini akan menyedot paket data.

Kolaborasi dan konten kreatif memang menjadi dua unsur penting. Konten kreatif bisa menggabungkan romansa, komedi, dan animasi, seperti yang dilakukan BulaLapak dalam video tersebut.

Platform marketplace OLX menerapkan jenis iklan berbeda. Hingga akhir 2016 OLX memasang kurang lebih 200 tracker atau pelacak. "Tracker ini berguna untuk melacak kebiasaan pengguna, sekaligus mempermudah pengguna pula," ujar Chief Technology Officer (CTO) OLX Nurendratoro.

Tracker biasanya digunakan oleh e-commerce atau marketplace untuk membaca kebiasaan konsumen saat berselancar melalui internet. Misalnya, konsumen acap kali membeli barang elektronik secara daring.

Tracker akan membaca kebiasaan tersebut. Kemudian, hal ini akan dimanfaatkan OLX untuk melakukan pemasaran digital berupa penawaran.

Bentuknya hampir sama seperti pop-up adds yang biasa muncul pada sudut ponsel atau di bagian atas serta bawah ketika kita tengah berselancar di dunia maya. Tracker ini tidak membahayakan karena berfungsi sebagai pembaca kebiasaan pengguna.

Sementara data pribadi konsumen, termasuk nomor kartu kredit, tidak akan mampu dibaca oleh tracker. Kehadiran tracker terbilang penting bagi usaha rintisan, startup e-commerce atau marketplace. Karena selain untuk mendongkrak jumlah konsumen, tracker juga diharapkan mampu meningkatkan nilai transaksi.

Berorientasi pada mobile

Gambaran pemasaran digital tahun ini pada industri e-commerce akan berfokus pada perangkat mobile, seperti ponsel pintar atau tablet. "Konsumen cenderung lebih suka membuka aplikasi ponsel untuk mengakses e-commerce," kata Comercial Director Criteo Southeast Asia, Hongkong, and Thailand Alban Villani.

Bahkan, menurut dia, konsumen juga akan melakukan transaksi pembayaran menggunakan mobile banking, bukan web banking. Data terbaru Criteo sebagai perusahaan teknologi kinerja pemasaran memang mengejutkan.

Berkaca dari kegiatan Pesta Belanja Online yang jatuh pada 11 November 2015 menunjukkan, sebanyak 64 persen konsumen melakukan pembelian produk pada lebih dari dua perangkat mobile. Villani menjelaskan, seorang konsumen terkadang membuka sebuah website melalui desktop.

Kemudian, konsumen mungkin terburu-buru untuk pergi sehingga langsung menutup laptop. Kemudian, proses berbelanja akan bersambung di perangkat mobile.

Criteo juga mendapatkan fakta, sekitar 25 Oktober hingga 30 November 2015 menjadi arus 'lalu lintas' belanja daring terpadat sepanjang tahun. Analisis data tersebut berdasarkan 8,2 juta transaksi online di Indonesia.

Trafik laman-laman belanja mulai menanjak secara cepat mulai dari 9 November. Kemudian, semakin meninggi di antara 9 hingga 12 November.

Peningkatan transaksi yang terjadi mencapai 43 persen pada rata-rata situs e-commerce populer. Peningkatan penjualan secara keseluruhan juga mencapai 61 persen dan penjualan tertinggi jatuh pada 11 November.

Situasi tersebut otomatis menjadi sumber 'Big Data' baru bagi para pemain retail daring di Tanah Air. Apabila memahami situasinya, peritel bisa memanfaatkan momen tersebut sebagai waktu yang tepat memasang iklan. Sebab, di waktu tersebut transaksi dan aktivitas belanja daring sangat tinggi.

Namun, tantangan terberatnya, adalah menyajikan iklan dengan lebih menarik. Criteo memprediksi, mobile commerce atau m-commerce akan mendominasi penjualan pada 2017. "Banyak retail yang melompat langsung menyediakan platform mobile," kata Villani menjelaskan.

Biasanya, e-commerce berawal di platform desktop, kemudian melangkah ke aplikasi mobile. Namun, ke depannya akan semakin banyak para pemilik niaga elektronik yang langsung masuk ke platform mobile tanpa memiliki platform desktop terlebih dahulu.

Menurut penelitian, 34 persen lalu lintas daring perusahaan retail besar, saat ini berasal dari ponsel pintar. Sementara, 33 persen lainnya melalui aplikasi mobile.

Angka ini akan terus meningkat tiap tahun seiring dengan penetrasi internet dan ponsel pintar di Indonesia. Tren menggunakan lebih dari satu perangkat dalam belanja daring juga akan terus bergulir beberapa tahun ke depan.

Bahkan, tren dalam menciptakan iklan melalui perangkat mobile juga akan lebih kreatif. Salah satunya, iklan tidak lagi menjadi ajang para perusahaan melakukan persuasi pada konsumen.

Namun, iklan akan menjadi platform berkomunikasi dengan pelanggan. Iklan juga akan hadir lebih menarik dari segi tampilan. Dengan bantuan big data, para pengiklan akan dapat menemukan segmentasi konsep yang disukai konsumen berdasarkan hal-hal yang menarik bagi mereka.     rep: Nora Azizah, ed: Setyanavidita Livikacansera     

***

Tren Online Marketing 2017

Tahun lalu menjadi satu waktu luar biasa bagi industri digital. Salah satunya dalam menciptakan teknik pemasaran terbaru. Sebab, industri digital tidak pernah berjalan lambat.

Tak bisa dipungkiri, pemasaran sangat diperlukan dalam industri bisnis. Melalui pemasaran secara daring, pelaku bisnis benar-benar harus mengikuti perkembangan teknologi agar tidak ketinggalan. Laman Forbes.com mencoba memprediksi tren online marketing 2017 yang akan banyak diadopsi perusahaan digital.

1. Augmented Reality (AR)

Banyak ahli memprediksi gim Pokemon Go akan mengambil alih dunia gim secara radikal. Kenapa? Sebab, ketika meluncur, Pokemon Go mampu meraih penghasilan hingga 10 juta dolar AS per hari.

Antusiasme para pengguna ponsel pintar semakin terlihat ketika ingin mencoba Augmented Reality (AR) yang disajikan Pokemon Go. Siapa sangka, hal yang dilakukan gim tersebut justru menimbulkan banyak minat dari beberapa label produk.

Jangan heran bila tahun ini akan banyak label produk dari segala lini menghadirkan iklan dalam bentuk AR. Nantinya, iklan-iklan ini akan dikemas dalam bentuk gim atau aplikasi khusus.

2. Live Video Streaming

Para pengguna media sosial akan semakin menggilai konten video. Mereka akan menuntut lebih banyak lagi konten kreatif.

Dukungan internet supercepat 4G LTE bahkan, akan bermigrasi ke 5G membuat pengguna semakin menginginkan konten video. Sebab, internet cepat memudahkan mereka melakukan akses konten.

Beberapa tahun ke belakang, mungkin live streaming video sudah banyak mendapat antusias. Namun, tahun ini keberadaannya akan semakin dinanti dan digunakan secara lebih dominan.

3. Visualisasi Data

Sebagai seorang pemasar, data akan menjadi nyawa. Perusahaan memerlukan data akurat dan detail perorangan, seperti siapa yang suka membeli ini, itu, dan mengapa mereka membeli produk tersebut.

Mengerti analisis data memang sulit. Namun, otak manusia diciptakan sedemikian cerdas hingga mampu menciptakan alat untuk mengolah data.

Jangan kaget bila tahun ini akan ditemukan lusinan tools untuk visualisasi data. Bahkan, keberadaannya akan siap digunakan untuk membaca pasar.

4. Pengalaman Tinggi Merasakan Konten Pemasaran

Lagi-lagi AR dan VR akan menjadi senjata unggulan dalam pemasaran tahun ini. Jangan heran apabila nanti menemukam sedikitnya 360 video yang hanya mengulas produk saja.

Bahkan, bukan tak mungkin, konsumen tidak sadar bahwa tengah menikmati konten iklan yang dibuat dengan pengalaman berbeda. Salah satu kuncinya, menambahkan interaksi dengan para konsumen.       ed: Setyanavidita Livikacansera

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement