Ahad 06 Jul 2014 14:00 WIB

Jalur Gaza Kian Panas

Red: operator

KOTA GAZA -Jet tempur Israel melancarkan serangkaian serangan udara terhadap Jalur Gaza Sabtu (5/7), saat gerilyawan Palestina terus menembakkan roket ke dalam wilayah Israel.

Seperti diungkapkan beberapa sumber keamanan, jet tempur Israel melancarkan tiga serangan udara terhadap satu lokasi yang diduga dikuasai Hamas di Kota Rafah dan satu lagi markas Hamas di Kota Khan Younis, keduanya di bagian selatan Jalur Gaza.

Mereka menambahkan serangan udara lain ditujukan ke ruang terbuka di Rafah dan Khan Younis.

Sejauh ini tak ada laporan mengenai korban jiwa, seperti dilansir Antara.

Serangan udara tersebut dilancarkan saat pejuang di Jalur Gaza terus menembakkan roket ke dalam kota besar Israel yang berdekatan dengan Jalur Gaza. Radio Israel melaporkan enam roket menghantam kota besar Israel meski tak menimbulkan kerusakan atau merenggut korban jiwa.

Pada Jumat pagi, gencatan senjata yang diperantarai Mesir antara Israel dan Hamas dipulihkan setelah berhari-hari bentrokan berda rah antara kedua pihak, kata seorang pejabat Hamas yang tak ingin disebutkan jati dirinya.

"Pejabat PBB dan dinas in telijen Mesir telah menengahi gencatan senjata guna menghindari makin buruknya situasi," kata pejabat tersebut. Ia menekankan Hamas dan Israel tak tertarik masuk ke dalam lingkaran kerusuhan yang lebih luas.

Meski begitu, ternyata situasi pun kian rumit lantaran tentara Israel yang berpatroli di dekat pagar keamanan Jalur Gaza menembak dan melukai satu orang Palestina yang mendekati pembatas itu "sambil membawa bom" pada Jumat malam (4/7), kata militer Israel.

Dua pria terlihat sedang mendekati zona militer terbatas di wilayah perbatasan Palestina dan "berurusan dengan apa yang diidentifikasi sebagai peledak", kata wanita juru bicara militer.

Ia menyatakan tentara melepaskan tembakan ke salah seorang tersangka. Masih belum diketahui se berapa parah luka orang itu.

Namun beberapa laporan dari pihak Palestina yang belum dikonfirmasi mengatakan lelaki tersebut mende rita luka parah dalam peristiwa itu.

Jalur Gaza telah menjadi saksi bisu peningkatan kerusuhan sejak tiga remaja Yahudi hilang di Kota

Al-Khalil (Hebron) di Tepi Barat Sungai Jordan pada Kamis (12/6). Israel menuduh Hamas "menculik ke tiga remaja itu", yang ditemukan tewas di dekat Al-Khalil pada Senin (30/6).

Tragedi terbunuhnya tiga remaja Israel itu pun berbuntut panjang. Kendati belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian, peristiwa itu berbuntut dengan balas dendam dari pihak Israel.

Remaja Palestina berusia 16 tahun bernama Muhammad Abu Khudair menjadi korbannya. Seperti dilansir BBC, keluarga remaja itu yakin putra mereka dibunuh untuk membalas dendam atas terbunuhnya tiga remaja Israel pada Juni lalu.

Sang remaja pun dimakamkan di sebuah pemakaman yang tak jauh dari rumah keluarganya di distrik Shufat. Ribuan orang menghadiri pemakaman seorang remaja Palestina yang terbunuh di sebelah timur Jerusalem.

Ratusan remaja Palestina sempat bentrok dengan kepolisian Israel di kawasan itu sebelum dan

sesudah pemakaman.

Di tangan Hamas

Menyusul kekisruhan itu, satu sumber Hamas sempat mengatakan pihaknya siap untuk menghentikan serangan roket dan mortir di ka wasan selatan Israel jika pihak militer Israel menghentikan serangan udara ke wilayah Palestina. Namun, seperti diungkap pejabat Hamas lain pada BBC, belum ada kesepakatan apa pun yang tercapai soal ini.

'Bolanya ada di tangan Hamas,'' ujar seorang pejabat keamanan Israel kepada BBC. `'Kami telah memberitahu pihak Hamas bahwa ketenangan akan dijawab dengan ketenangan.''Kerusuhan yang berkecamuk di Jalur Gaza mengancam keabsahan kesepakatan gencatan senjata yang diperantarai Mesir dan dicapai antara Israel dan Hamas pada 2012.

Kesepakatan tersebut mengakhiri delapan hari agresi udara besar oleh Israel terhadap daerah kantung

Palestina itu. Selama agresi militer Yahudi tersebut, sebanyak 180 orang Palestina dan enam orang Israel tewas. ed: endah hapsari

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement