Senin 25 Aug 2014 15:00 WIB

Langkah Obama Setelah Kerusuhan Ferguson

Red:

Presiden AS Barack Obama meninjau kembali penggunaan perangkat militer oleh polisi federal maupun negara bagian. Kebijakan ini merupakan respons atas kekerasan polisi terhadap unjuk rasa di Ferguson, Negara Bagian Missouri.

Sepekan lalu, aksi massa berlangsung secara beruntun. Warga menuntut keadilan atas kematian Michael Brown, remaja kulit hitam yang ditembak polisi berkulit putih. Dalam menghadapi aksi, terjadi juga penembakan lainnya.

Polisi juga menggunakan gas air mata dan cairan yang membuat mata iritasi. Aksi polisi di Ferguson membangkitkan sindiran dari Rusia dan Mesir. Rusia meminta Washington untuk mengurusi saja kondisi rasial di dalam negeri, tidak usah mencampuri masalah negara lain.

Pejabat senior Gedung Putih mengungkapkan, polisi bergaya militer dan senjata lapis baja membuat masyarakat terguncang. ‘’Obama ingin tahu apakah polisi semacam itu masih tepat,’’ katanya, Sabtu (23/8). Obama ingin polisi membeli peralatan yang memang sesuai tugasnya.

Dengan demikian, ada perbedaan yang jelas antara militer dengan polisi. Parlemen juga mendesak adanya perubahan. Militerisasi polisi selama ini dirumuskan oleh Departemen Pertahanan, Departeman Kehakiman, dan Departemen Keamanan Dalam Negeri.

Senator Claire McCaskill menyatakan, pembicaraan ini kemungkinan akan mulai dilakukan pada September. Pentagon mendistribusikan peralatan militer termasuk kendaraan lapis baja dan senapan bernilai 4 miliar dolar AS ke polisi negara bagian sejak 2006.

Produsen senjata, melihatnya sebagai pasar yang cukup menjanjikan. Bahkan produsen besar seperti Lockheed Martin dan Northrop Grumman Corp juga tertarik meski melakukan kontrak dalam jumlah tak begitu besar.

‘’Menurut mereka, ini tambahan masukan seiring lesunya belanja militer oleh AS dan negara-negara Uni Eropa,’’ ungkap para pengamat dan sejumlah eksekutif di industri senjata. Di antara perangkat yang mereka pasarkan adalah radio dan pesawat tanpa awak.

Perusahaan kecil seperti Sierra Nevada Corp dan Exelis Inc memasarkan produk serupa ke pemerintah negara bagian. ‘’Mereka meyakini polisi dan penegak hukum bisa lebih efisien jika dilengkapi perlengkapan militer,’’ kata Loren Thompson dari Lexington Institute. rep:c66/reuters ed: ferry kisihandi

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement