KABUL – Dua bom bunuh diri Taliban secara terpisah menargetkan kendaraan militer Afghanistan, di Kabul, Rabu (1/10). Tujuh orang tewas dan 21 orang lainnya terluka dalam serangan sehari setelah penandatanganan pakta keamanan antara AS dan Afghanistan.
‘’Bus tentara dan kendaraan lainnya yang membawa pegawai angkatan bersejata menjadi target dua bom bunuh diri,’’ ungkap Wakil Menteri Dalam Negeri Afghanistan Jenderal Ayoub Salanghi mengenai insiden tersebut.
Serangan bom di dekat Universitas Kabul itu sangat mematikan. Bom menghancurkan bus tentara dan jendela toko di dekatnya. Seorang penjaga toko, Sanaullah Khan, sedang menyusuri jalan saat ledakan besar terjadi.
‘’Setelah ledakan, saya melihat asap dan debu mengepul dari lokasi kejadian dan saya lari menyelamatkan diri,’’ kata Khan. Sejumlah sumber yang dikutip Aljazirah menyatakan, tujuh pegawai angkatan bersenjata tewas dalam serangan dekat Universitas Kabul.
Sebanyak 15 orang lainnya luka dalam serangan itu. Dalam serangan lainnya, enam orang dilaporkan mengalami luka-luka. Ini terjadi di dekat kantor polisi di bagian utara Kabul. Melalui Twitter, Taliban menyatakan bertanggung jawab atas kejadian itu.
Menurut Pemerintah Afghanistan, beberapa bulan terakhir ini pejabat keamanan Afghanistan menghadapi ancaman Taliban. Rata-rata 18 warga Taliban tewas setiap hari pada tahun ini. Bom bunuh diri ini juga menunjukkan penentangan terhadap pakta keamanan.
Taliban menolak pakta keamanan yang mengizinkan 12 ribu tentara asing masih tinggal di Afghanistan. Pada akhir tahun ini, hampir seluruh pasukan asing akan meninggalkan Afghanistan. Ada yang masih boleh tinggal dengan merujuk pada pakta keamanan.
Selama ini, Taliban memerangi pasukan asing dan pemerintahan yang didukung Barat. Mereka mengecam sikap Presiden Ashraf Ghani yang menandatangani pakta keamanan dengan AS. Sebab, pakta justru merugikan kepentingan Afghanistan dalam jangka panjang.
‘’Penandatanganan pakta dan para pendukungnya selamanya akan dikenang sebagai budak asing dalam catatan dan ingatan rakyat Afghanistan,’’ kata juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid melalui sebuah pernyataan.
Para pejabat Afghanistan pakta keamanan memperbaiki moral pasukan keamanan. Muncul kekhawatiran soal keamanan setelah pasukan asing pergi. Selain itu, pakta keamanan diyakini mampu membantu bangkitnya ekonomi Afghanistan. reuters ed:ferry kisihandi