Selasa 07 Oct 2014 16:00 WIB

Memburu MH 370 di Dasar Laut

Red:

Pencarian pesawat Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH 370 dilanjutkan. Sudah enam bulan pesawat yang terbang dari Kuala Lumpur, Malaysia, menuju Beijing, Cina, itu menghilang. Terdapat 239 penumpang di pesawat yang terbang 8 Maret 2014 tersebut.

Malaysia mengerahkan kapal sewaan, Go Phoenix, untuk melakukan pencarian di kawasan Samudra Hindia. Menurut Biro Keamanan Transportasi Australia (ATSB), kapal tiba pada Senin (6/10) dan akan menjelajah dasar laut. Jaraknya 18 ribu km dari bagian barat Australia.

Kapal akan mengarungi area seluas 60 ribu km persegi. Tim pencari meyakini, itulah lokasi saat pesawat kehabisan bahan bakar kemudian jatuh. Mereka menamai lokasi itu dengan sebutan seventh arc. Tim menggunakan sonar, kamera video, dan sensor bahan bakar jet.

Dengan perlengkapan itu, tim berharap lebih mudah menemukan pesawat Boeing 777 tersebut. Dua kapal yang dikirim oleh perusahaan Belanda, Fugro, segera bergabung dengan Go Phoenik dan kemungkinan tiba di perairan Australia pada akhir bulan Oktober.

Mereka membawa peralatan sonar yang disebut towfish, seratus meter di atas dasar laut untuk memburu bangkai pesawat. Fugro melengkapi towfish dengan sensor yang dapat mendeteksi keberadaan bahan bakar pesawat jet. Daya jangkau alat ini menapai 6,5 km. Kalau towfish menemukan sesuatu yang menarik, tim akan menambahkan kamera video untuk memastikan temuan itu.

Kepala Komisioner ATSB Martin Dolan optimistis pencarian MH 370 kelak membuahkan hasil. ‘’Kami meyakini analisis yang sudah ada dan bangkai pesawat berada dekat sevent arc,’’ kata Dolan. Hanya saja, imbuh dia, area pencarian sekarang sangat luas.

Optimisme juga dirasakan Irene Burrows yang anak laki-laki dan menantunya menjadi korban. Burrows meyakini tim mampu menemukan pesawat dan keluarganya bisa melanjutkan kehidupan. ‘’Kami dalam kebimbangan. Penting bagi keluarga kami mengetahui lokasi pesawat nahas itu,’’ katanya.

Malaysia dan Australia sama-sama berkontribusi sekitar 60 juta dolar AS dalam operasi pencarian ini. Para pejabat Australia meyakini, pesawat terbang secara autopilot hingga akhirnya jatuh. Data satelit menyatakan, perjalanan MH 370 berakhir di Samudra Hindia. Tepatnya di bagian barat laut Perth, Australia.

Pencarian awal MH 370 selama tujuh minggu berakhir tanpa hasil hingga akhirnya disudahi pada April 2014. Kemudian, fokus pencarian mengarah ke dasar laut. Namun, hingga Mei, hasilnya pun nihil meskipun tim sempat menemukan sinyal ‘’ping’’ pesawat.

Selama pencarian terhenti, Pemerintah Australia membuat analisis area pencarian baru. Fugro melakukan pemetaan berdasarkan topografi bawah laut. Mereka berhasil memantau area seluas 111 ribu km persegi. Peta membantu memberikan gambaran akurat lokasi pesawat. rep:lida puspaningtyas/ap/reuters ed: ferry kisihandi

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement