Selasa 03 Jan 2017 17:00 WIB

PBB Cari Dana untuk Palestina

Red:

TEPI BARAT -- PBB mencari bantuan dana dari negara-negara donor untuk memberikan bantuan kemanusiaan bagi warga Palestina yang rumah-rumahnya akan dihancurkan oleh Israel di Tepi Barat. PBB mencari dana bantuan sebanyak 547 juta dolar AS.

Dana bantuan untuk warga Palestina sebanyak 547 juta dolar AS akan digunakan untuk menjalankan 243 program bantuan yang berbeda yang dijalankan oleh 95 organisasi yang berbeda terdiri dari 47 LSM Palestina,  35 LSM internasional, 13 badan PBB.

PBB memperkirakan terdapat 1,8 juta warga Palestina yang sebagian tinggal di Gaza, Tepi Barat, Yerusalem Timur membutuhkan bantuan hukum, material, dan perlindungan lainnya untuk menghadapi kebijakan Israel. Termasuk di antara mereka adalah 1,6 juta warga Palestina yang mengalami kekurangan gizi dari yang tingkat sedang sampai parah.

Dari total dana bantuan tersebut, sebanyak 300 juta dolar AS dialokasikan untuk menyediakan keamanan gizi bagi 1,6 juta warga  Palestina. 

Dana tersebut juga akan digunakan untuk memberikan bantuan kemanusiaan kepada warga Palestina yang kehilangan rumahnya di Tepi Barat dan Yerusalem Timur dengan asumsi kebijakan Israel untuk menggusur dan menghancurkan rumah warga Palestina tak berubah pada 2017.

Dana bantuan juga akan dialokasikan untuk mendanai bantuan hukum dan sosial. Selain itu, juga digunakan untuk memberikan bantuan psikologis untuk orang-orang terutama anak-anak yang kehilangan rumahnya. Penghancuran rumah-rumah warga Palestina oleh Israel kebanyakan akan dilakukan di Yerusalem Timur dan Area C. Sebanyak 60 persen Tepi Barat di bawah kontrol  Israel.

Pada 28 Desember 2016 Pemerintah Israel telah menghancurkan 1.089 bangunan Palestina Tepi Barat dan Yerusalem Timur. Menurut Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (OCHA), penghancuran rumah-rumah warga Palestina dilakukan dengan alasan mereka membangun rumah tanpa izin.

Penghancuran rumah warga Palestina membuat 1.593 warga Palestina kehilangan rumah dan 7.101 warga Palestina mata pencahariannya terganggu. Ini merupakan level tertinggi OCHA yang terekam sejak penghancuran permukiman warga Palestina didokumentasi pada tahun 2009.

Sejak 2003 banyak organisasi bantuan yang aktif di Tepi Barat dan Gaza bersama-sama mengajukan Humanitarian Response Plan tahunan untuk memenuhi kebutuhan warga Palestina yang paling rentan.

Deputi Koordinator untuk Proses Perdamaian Timur Tengah dan Bantuan Kemanusiaan di wilayah pendudukan Israel di Palestina, Robert Piper mengatakan, bantuan internasional sangat dibutuhkan untuk warga Palestina yang rentan dan membutuhkan bantuan.

"Kami saat ini hanya berusaha mengulur waktu," kata dia seperti dilansir Haaretz, Senin, (2/1).

Respons kemanusiaan, menurut dia, harus dibarengi dengan aksi politik yang kuat. Warga Palestina harus  dilindungi dari pelanggaran undang-undang kemanusiaan internasional.

Sebanyak 70 persen dari dana bantuan tersebut dialokasikan bagi warga Jalur Gaza. Sedangkan, 52 persen digunakan badan PBB yang mengurusi pengungsi Palestina (UNRWA) untuk membangun rumah pengungsi Palestina yang kehilangan rumah. Sebanyak 104 juta dolar AS akan digunakan antara lain untuk bantuan fisik bagi 165.000 orang termasuk 150.000 orang di Gaza.

Lebih dari 50 ribu warga Gaza yang kehilangan rumahnya akibat perang Hamas-Israel pada musim panas 2014 hingga saat ini masih tak memiliki rumah.  Di Tepi Barat sebanyak 8.000 warga Palestina sangat beresiko terusir dari rumahnya sendiri oleh Israel.

Ribuan warga Palestina juga hanya memiliki akses yang sangat terbatas untuk memperoleh layanan kesehatan, air, dan pendidikan. rep: Dyah Ratna Meta Novia ed: Yeyen Rostiyani

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement