Ahad 08 May 2016 15:00 WIB

Rona Biru Sejauh Mata Memandang

Red: operator

Jodhpur menyandang dua gelar istimewa sekaligus, Kota Biru dan Kota Mentari. Asal-usul dua gelar tersebut pula saling berkaitan. Jodhpur adalah kota yang disinari matahari sepanjang tahun, dan untuk meredam hawa panas yang menyengat, konon masyarakat kompak untuk mewarnai rumah mereka senada dalam balutan warna biru. 

Bukan main, saya terbelalak dibuat Jodhpur saat pagi tiba. Kota Biru dan Kota Mentari bukan hanya sekadar legenda. Dari rooftoppenginapan, saya terpaku memandangi horizon kota Jodhpur yang benar-benar biru. Langit Jodhpur adalah langit paling cerah yang pernah saya saksikan, sinar mataharinya juga tidak tanggung-tanggung menghangatkan udara Jodhpur. Di ujung pandang mata, terlihat Mehrangarh Fort memanjang kokoh dari kejauhan. 

Mehrangarh Fort adalah salah satu benteng paling besar di India. Nikmatilah keindahan Jodhpur dengan banyak berjalan kaki sambil berinteraksi dengan warga sekitar. Jika merasa tersesat, jangan ragu untuk bertanya kepada warga, pasti akan dijawab dengan jelas sambil menunjukan arah ke tempat tujuan. 

Seperti benteng-benteng kebanyakan yang terletak di atas bukit, jalan menuju Mehrangarh Fort juga menanjak. Masih terkagum-kagum dengan atmosfer kebiruan Jodhpur, membuat saya dan teman-teman beberapa kali terhenti untuk menyantap pemandangan kota. Turis mancanegara dikenakan biaya 600 Rupee (sekitar Rp 120 ribu) untuk masuk ke Mehrangarh Fort, lengkap dengan perangkat audio untuk mendengarkan sejarah di tiap-tiap pos.

Mehrangarh Fort memiliki tujuh gerbang yang di dalamnya telah disulap dengan apik menjadi museum dan galeri. 

Museum Mehrangarh menampilkan peninggalan- peninggalan barang berharga milik para bangsawan pada zamannya, seperti rengga gajah, tandu, peti harta karun, dan lukisan. Kuil Chamunda Mataji adalah tempat ibadah yang terletak di salah satu ujung benteng. Saya memutuskan untuk tidak masuk ke dalam kuil setelah melihat antrian pengunjung lain yang hendak beribadah. Kuil Chamunda Mataji ramai dikunjungi ribuan orang pada Festival Dussehra atau Hari Durga Puja.

Ternyata, keindahan Mehrangarh membuat saya dan yang lainnya lupa waktu. Lebih dari setengah hari kami habiskan di dalam kompleks benteng. Karena harus mengejar kereta menuju Jaisalmer, kami tidak sempat menjamah tempat wisata Jodhpur selain Mehrangarh. 

Walaupun belum puas, Mehrangarh Fort adalah sebuah keelokan yang lebih dari cukup. Menghabiskan waktu di dalamnya membuat saya serasa ditarik kembali pada zaman dahulu, didukung dengan pengunjung maupun penjaga museum yang mengenakan pakaian tradisional India, serta alunan musik dari pengamen tradisional memperkuat suasana historis Mehrangarh Fort. Dan, rona warna biru Jodhpur akan terus menanam rindu dan keinginan untuk selalu kembali dalam memori saya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement