Tak akan lengkap perjalanan menyusuri Donggala tanpa membeli sarung donggala. Sesungguhnya saya tak ingin sesumbar. Tapi, jika Anda menggemari kain tenun sutra, maka salah satu buah tangan yang layak dikoleksi atau dibawa pulang dari kota ini adalah sarung donggala "buya sabe".
Untuk menemukan sentra perajin buya sabe ini dapat ditemukan di Desa Watusampu. Letak desa ini di jalan utama sebelum masuk Kota Donggala. Di sisi jalan tersebut, kita akan bisa melihat papan nama para perajin buya sabe.
Foto:Republika/Yasin Habibi
Pengrajin Sarung Donggala
Salah satu perajin yang sempat saya sambangi adalah buya sabe Dewi Sutra. Pemiliknya adalah pa sangan suami-istri Ha ris Jafar dan Rahmawati. Rahmawati telah memulai kerajinan ini sejak usianya baru 14 tahun. Kini ibu beranak dua ini telah memiliki sepuluh pekerja yang membuat tenun buya sabe.
`'Saya memperoleh keterampilan membuat tenun ini dari orang tua. Ini adalah tradisi yang telah turun-temurun dari nenek moyang kami di sini,'' kata Rahmawati.
Haris bercerita, bahan baku untuk buya sabe ini adalah bahan sutra dari Cina. Bahan tersebut kemudian diolahnya dengan menggunakan alat bernama "alat tenun bukan mesin" (ATBM). Dari satu kali proses, ia mengatakan, bisa dihasilkan 35 lembar kain sutra. Dalam satu lembaran tersebut berukuran empat meter.
Rahmawati mengatakan, motif dari buya sabe ini umumnya mengadopsi ben tuk flora dan fauna. Di antara motif yang banyak dicari konsumen adalah motif burung maleo, bunga mawar, dan bunga ros. Untuk warna juga beragam.
Mulai dari warna kuning, merah, biru, ungu, hingga hijau pun ada.
Untuk harga, Rahmawati me matoknya secara bervariasi. Namun, untuk harga sebesar Rp 450 ribu, ia hanya menyediakan sarung saja. Jika Rp 500 ribu, itu sudah satu paket, yakni sarung dan selendang. `'Kita juga menerima pemesanan motif dan warna,'' katanya.
ANDA BISA MENULIS JELAJAH
Rubrik Jelajah mene rima tulisan mengenai pengalaman perjalanan pembaca dilengkapi dengan foto. Panjang tulisan sekitar 6.000 karakter. Foto berukuran satu MB per foto atau 3.000 pixl sisi terpanjang, kualitas 6, resolusi 100. Kirimkan ke sekretariat @republika.co.id atau Harian Republika Jalan Warung Buncit Raya No 37, Jakarta 12510 de ngan mencantumkan subjek JELAJAH