Butuh lebih dari 10 hari mendes kripsikan setiap detail ke indahan yang ada di pantai Garut. Itu karena Garut sendiri memiliki sedikitnya 10 pantai yang membentang dari barat hingga timur. Keindahannya mewakili semua pesan, merugilah bagi mereka yang datang ke Garut tanpa menjejak atau mencicip gulungan ombak pantainya.
Saya pun mendatangi satu pantai yang tak kalah cantiknya. Memiliki karakter yang berbeda bukan bentangan pasir putih. Ini Pantai Karang Paranje, pantai yang berkarakter gugusan karang yang kokoh berbaris menentang gulungan ombak pantai selatan.
Pantai Karang Paranje berada di Desa Karyasari, Kecamatan Cibalong, sekitar 10 kilometer ke arah Sancang dari Desa Pameung peuk. Merupakan pantai cantik dengan kumpulan karang besar. Pantainya pun berpasir hitam mengandung biji besi, berbeda dengan deret pantai sekelilingnya.
Memasuki area pintu masuk pantai, suara gemuruh sudah terdengar. Membuat hati makin tidak sabar. Suara gelegar itu datang dari deburan ombak yang mengantam gunungan karang. Atau, boleh jadi, merdu suara itu dari dentum an arus pantai yang me nyelinap di antara sela-sela gunung an karang.
Memasuki pantai Karang Paranje, lebih dulu meniti jembatan yang memisahkan area daratan dengan pantai. Di sisi kanan-kiri jembatan, terdapat danau alami yang digunakan masyarakat untuk menangkap ikan. kawasannya masih alami, sepi pengunjung. Angin pantai bertiup kencang karena nyaris tak ada pohon kelapa.
Tanaman yang tumbuh subur adalah pandan bidur yang daunnya dimanfaatkan masyarakat sebagai anyaman.Jadilah Karang Paranje memiliki keunikan dan daya tarik tersendiri. Pantai ini juga menjadi rekomendasi untuk menikmati suasana sore hari. Menghadap lepas laut, eksotisme itu bertambah sesaat menanti matahari terbenam. Di antara gunungan karang, terdapat sebuah paviliun yang sengaja dibangun. Membuat Pantai Karang Paranje menjadi replika Pantai Tanah Lot, Bali.