Jumat 10 Oct 2014 12:00 WIB

Saudi Diminta Tingkatkan Fasilitas di Armina

Red:

JEDDAH — Pemerintah Indonesia meminta Arab Saudi untuk meningkatkan fasilitas untuk jamaah haji selama berada di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armina). Permintaan tersebut disampaikan Amirul Hajj sekaligus Menteri Agama (Menag) RI Lukman Hakim Saifuddin dalam pertemuan dengan Menteri Haji Arab Saudi Bandar bin Muhammad Hajjar di Jeddah, Rabu (8/10) sore waktu Arab Saudi (WAS).

Pada kesempatan itu, Menag mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada Pemerintah Arab Saudi atas segala perhatian, bantuan, dan pelayanan yang sangat baik kepada jamaah haji Indonesia. Menag pun menyampaikan apresiasi atas berbagai upaya yang telah dilakukan Pemerintah Saudi untuk meningkatkan pelayanan kepada jamaah haji dari berbagai negara, misalnya proyek perluasan Masjidil Haram, perbaikan jamarat, dan proyek-proyek lainnya.

Secara khusus, dalam pertemuan itu Menag meminta kepada Pemerintah Saudi untuk  menambah fasilitas toilet, hambal, dan penyejuk udara (AC) di Arafah serta Mina. Menag pun meminta agar jamaah haji Indonesia ditempatkan di lokasi yang dekat dengan jamarat (tempat melempar jumrah) di Mina. Pertimbangannya, fisik jamaah Indonesia lebih lemah dibanding jamaah dari negara-negara lain.

"Jika hal itu tidak dapat dilakukan, atas nama kesetaraan bagi seluruh bangsa semestinya penempatan perkemahan jamaah haji dilakukan dengan sistem qur’ah (diundi)," kata Menag.

Untuk meningkatkan layanan kepada jamaah haji, khususnya dari negara besar, seperti Indonesia, Menag juga meminta Pemerintah Saudi menambah kuota untuk Indonesia. Ini mengingat lamanya masa tunggu jamaah calon haji yang mencapai 20 tahun, bahkan lebih.

Saat itu, Menag menyampaikan alternatif solusi penambahan kuota haji Indonesia, yakni dengan mengalihkan kuota yang tidak terpakai dari negara-negara lain. Meski belum memperoleh jawaban pasti, Menteri Haji Saudi sangat memperhatikan aspirasi yang disampaikan.

Menteri Haji Saudi juga mengucapkan terima kasih kepada Menag RI atas kerja sama dan koordinasi yang terjalin antara kedua negara sehingga pelaksanaan ibadah haji tahun ini dapat berjalan dengan baik. Ia mengakui, mengelola jamaah haji yang besar seperti Indonesia bukanlah perkara mudah dan masalah akan selalu ada.

Terkait dengan usulan yang disampaikan Menag, Menteri Haji Saudi meminta agar masyarakat Indonesia dapat memahami kondisi faktual di Mina yang dibatasi oleh ketentuan Rasulullah SAW yang tidak dapat diperluas. Pemerintah Arab Saudi sebenarnya telah berinisiatif membangun gedung-gedung bertingkat di atas bukit-bukit Mina. Namun ternyata, hal tersebut tidak mudah diterima dari sisi syariah. Para jamaah haji juga umumnya tidak dapat menerima penempatan mereka di tempat ini.

Karena itu, ia berharap Pemerintah Indonesia dapat menyampaikan kesulitan-kesulitan yang dihadapi Pemerintah Saudi itu kepada para jamaah haji sehingga mereka dapat memahami. Kesulitan-kesulitan tersebut, menurutnya, sangat tidak mudah diatasi.

"Yang pasti, semua proyek perluasan dan fasilitas yang diberikan Pemerintah Saudi demi kenyamanan dan memprioritaskan keselamatan kepada seluruh jamaah haji." rep:neni ridarineni ed:wachidah handasah

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement