BANDUNG –– Kapolda Jabar Irjen Pol Mochamad Iriawan siap 'sikat' siapapun pengganggu pelaksanaan Pemilu Presiden 2014 yang akan digelar, Rabu 9 Juli 2014. “Pokoknya jangan coba-coba mengganggu Pemilu Presiden 2014, siapa berani sikat ku aing (akan saya sikat),” kata Kapolda Jabar Irjen Pol Mochamad Iriawan pada Apel Gabungan Kesiapan dan Pergeseran Pasukan Pengamanan Pemilu Presiden 2014 di Lapangan Gasibu Kota Bandung, Senin.
Hadir pada acara tersebut Gu bernur Jabar H Ahmad Heryawan, Pangdam III Siliwangi Mayjen TNI Deddy Kusnadi Thamim, Ketua DPRD Jabar Irfan Suryanagara, Ke tua KPU Jabar Yayat Hidayat, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil dan Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Mashudi.
Menurut Kapolda, Polri dan TNI di Jawa Barat akan bahu-membahu mengamankan pemilu 2014 dan sama-sama komitmen untuk menindak tegas pelaku anarkis yang mengganggu Pemilu Presiden itu. Kata dia, Polri dan TNI dalam hal ini Kodam III/ Siliwangi dan ang katan lainnya di Jawa Barat telah menyatakan komitmen untuk menindak tegas siapapun yang mengganggu jalannya Pilpres 2014.
“Presiden sudah mengamanatkan dalam pelaksanaan Pilpres 2014 yakni untuk melindungi dan melayani rakyat serta menindak tegas siapapun yang berniat untuk mengacaukan pemilu ini,” katanya.
Kapolda Jabar menyebutkan, sejak Senin (7/7) seluruh personil Polri digeser menempati pos-pos masing-masing dalam rangka Pemilu Pilpres. Sebanyak dua pertiga kekuatan Polda Jabar atau sekitar 21 ribu personil disebar ke lapangan.
Selain itu, Polda Jabar juga mendapat back up 32 SSK dari TNI yang siap dikerahkan untuk membantu Polri menangangi gangguan Kamtibmas terkait Pemilu. Sedangkan dalam pengamanan di TPS, Pol ri mendapat back up 120 ribu personil perlindungan masyarakat (Linmas) dimana masing-masing setiap TPS diamankan oleh dua petugas Linmas.
Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Deddi Kusnadi Thamim meng instruksikan, jajaran TNI di Jabar dan Banten untuk bertindak cepat, tegas dan taktis untuk mengaman kan aksi anarkis yang akan mengganggu Pemilu Presiden 2014. “Bila ada aksi anarkis, jangan tunggu polisi. Apalagi bila jarak polisi kelokasi jauh. Kalian yang berada di daerah boleh melakukan tingkaan pengamanan agar pelaku tidak menjadi anarkis,” kata dia. Aparat gabungan pengamanan Pemilu Presiden pun dilakukan di Kota Sukabumi, Tasikmalaya serta kota lainnya di Jabar. rep:arie lukihardianti/riga nurul iman/c61/antara ed: agus yulianto