BANDUNG –– Komunitas Entry Point dan Ruang Film Bandung mendorong remaja meng gunakan komunitas perfilman sebagai wadah dalam menyuarakan aspirasinya kepada publik. Pasalnya, remaja merupakan potensi besar masa depan film. "Sedangkan komunitas sebagai wadahnya untuk menyuarakan aspirasi khu susnya lewat film," kata Ketua Entry Point, Irwan, dalam acara Bioskop Remaja 2014 di Museum Geologi, Senin (25/8).
Kegiatan yang digulirkan oleh insan peduli perfilman di Kota Kembang itu menyosiali sasikan berbagai lomba film remaja seperti Festival Film Pelajar Jawa Barat dan Bandung Short Film Festival 2014.
Foto:Fahrul Jayadiputra/ANTARA
Aktor Qausar HY berfoto seusai menerima trophy sebagai Pemeran Utama Pria Terpuji dalam film Pengejar Angin pada gelaran 25 Tahun Festival Film Bandung (FFB) 2012 dil Bandung, Sabtu (12/5) malam.
Ada juga pemutaran kompilasi film produksi remaja yang mengikuti lomba yang di adakan Yayasan Kampung Halaman Yogyakarta. "Film yang diputar adalah kompilasi film kompetisi film Yayasan Kampung Halaman Yogyakarta, ada empat isu, sosial budaya, pendidikan ke bersihan dan lingkungan," kata Irwan.
Festival film yang disosialisasikan masih ada di bawah ekspektasi dalam kurangnya peminat peserta. Saat ini, Ruang Film Bandung hanya bekerja sama dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata. Sehingga, perlu ada kontribusi perusahaan swasta dalam penyelenggaraan acara serupa di masa yang akan datang.
"Dari peminat masih di bawah ekspektasi kami. Ke depannya, mungkin kami bu tuh perusahaan swasta un tuk membantu dalam sosialisasi kepada masyarakat. Jika acaranya sepi peminat, kan sayang juga. Padahal, hadiahnya cukup besar untuk remaja dan anak sekolah," katanya.
Salah satu alasan diada kan acara ini adalah berdekat an dengan hari remaja. Menu rut Irwan, saat ini remaja Indonesia berada dalam sebuah situasi yang meng khawatirkan. Karena itu, kata dia, perlu ada pembinaan lewat komunitas-komunitas yang ada. "Ada kesempatan di Agus tus dan hari remaja, tepat sebagai momen buat acara ini. Remaja saat ini sudah terkena berbagai macam permasalahan yang tak tersosialisasikan," katanya.
Acara itu digelar atas kerja sama beberapa komunitas seperti Forum Film Bandung, Sahabat Geologi dan Entry Point. Latar belakang pemilihan komunitas ini sebenarnya adalah kesamaan misi dalam meningkatkan kualitas remaja di Bandung. "Kami memiliki visi yang sama untuk berkolaborasi dengan komunitas seperti ruang film Bandung dan Sahabat Geologi," kata Irwan. antara, ed: agus yulianto