BANDUNG –– Aparatur sipil negara merupakan aset penting bagi kemajuan bangsa. Karena itu, keberadaanya di daerah-daerah harus lebih diperkuat lagi sehingga menciptakan sistem pemerintahan yang baik dan bersih.

"Agar mamu menjalankan tugasnya dengan baik, aparatur negara itu membutuhkan suatu sistem birokrasi yang kondusif. Yaitu sistem birokrasi cerdas yang merupakan paradigma baru hasil transformasi dengan menempatkan sumber daya apatur seba gai aset penting dan strateis," kata Gubernur Jabar Ahmad Heryawan, saat memberikan orasi nya pada wisuda ke-33 Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Lembaga Administrasi Negara atau STIA LAN Bandung, Sabtu (30/8).

Foto:ANDIKA WAHYU/ANTARA

Mendagri Gamawan Fauzi (kedua kanan) bergegas untuk mengikuti rapat terbatas kabinet yang tertutup di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (23/5). Rapat tersebut membahas kembali Rancangan Undang-undang Aparatur Sipil Negara (RUU ASN) agar tidak terjadi masalah ketika dibahas bersama DPR misalnya terkait dengan sistem karier di kalangan pegawai negeri sipil dan masalah Batas Usia Perpanjangan (BUP) Pensiun PNS dari 56 tahun menjadi 58 tahun.

Tak hanya membutuhkan sistim birokrasi cerdas, kata Aher, aparatur sipil negara juga harus memiliki karakter yang menjung jung tinggi idealisme, menjadi inspirator, serta memiliki kemampuan membawa para bawahannya untuk melihat perspektif baru dan mengembang kan kreativitas dan inovasi.

Kepala Lembaga Administrasi Negara RI,Agus Dwiyanto mengatakan, alumnus STIA LAN harus siap jadi agen perubahan yang mampu me lahirkan inovasi- inovasi ad mi nistrasi publik untuk mewu jud kan kerja layanan publik secara profesional. "Sebagai inovator harus menjunjung tinggi nilai-nilai kebaharuan, bertindak kreatif guna mencapai realisasi konsep good govermance," kata Agus. rep:mj05, ed: agus yulianto

Ikuti Whatsapp Channel Republika