Ahad 24 Aug 2014 14:01 WIB

Kenaikan Harga BBM tak Terelakkan

Red: operator

Bensin langka, warga Cirebon berburu sampai ke Brebes.

JAKARTA -Pernyataan Wakil Presiden (Wapres) RI terpilih Muhammad Jusuf Kalla (JK) untuk menaikkan harga BBM dinilai sesuai dengan "JK style".

Pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI), Agung Suprio, menyatakan, JK dikenal dengan pernyataan khasnya.

"Pemerintah adalah memerintah, memberi perintah. Risiko harus diambil, demikianlah `JK style','' kata Agung saat dihubungi Republika, Sabtu (23/8).

Menurut Agung, gagasan JK untuk menaikkan harga BBM sudah benar.Sebab, kebijakan subsidi BBM mem buat anggaran APBN menjadi timpang.

 

 

 

 

 

 

 

 

Foto:Raisan Al Farisi/Republika

Penghapusan BBM Bersubdi di Jalan Tol

 

Pemerintah, lanjutnya, harus berani menghapus subsidi BBM dan mengalokasikan kelebihannya untuk perbaikan infrastruktur dan pelayanan masyarakat. Setiap kebijakan pasti menimbulkan pro-kontra di masyarakat. Jadi, paparnya, tergantung bagai mana strategi pemerintah untuk menjelaskan pentingnya menaikkan harga BBM demi kepentingan yang lebih luas.

Agungpun menyatakan, JK sudah dikenal sebagai sosok yang terkenal berani mengambil risiko untuk suatu kebijakan yang tidak populis. Namun, kebijakan itu sebenarnya sangat bermanfaat untuk masyarakat.

Sebelumnya, JK mengklaim tidak ada solusi lain untuk memperbaiki pertumbuhan ekonomi yang kian merosot selain menaikan harga BBM. Pasalnya, ang garan pemerintah dinilai terbebani biaya rutin, termasuk tingginya subsidi BBM.

Kenaikan harga BBM, diibaratkan ekonom UI Berly Martawardaya, seba gai obat pahit. "Kenaikan harga BBM iba rat obat yang pahit sebentar tapi sehatkan badan. Sebagian besar ekonom sepakat perlunya potong subsidi BBM," tutur Berly, Sabtu (23/8).

Menurut Berly, keberanian menaikkan harga BBM akan menjadi pertanda pemerintahan Jokowi-JK tegas dan berani mengambil kebijakan publik yang tidak populer tetapi bermanfaat bagi ekonomi indonesia.

menurut dia, analisis harus berdasarkan data. Kenaikan harga BBM sebesar Rp 2.000 pada Juni 2013, lanjutnya, hanya mengakibatkan inflasi 2013 sebesar 8,38 persen. Dibandingkan dengan inflasi pada 2012 sebesar 4,3 persen, berarti kenaikan BBM hanya menaikkan inflasi sebesar 4,08 persen.

Kenaikan inflasi sebesar itu tidak memberatkan perekonomian Indonesia.Berly pun menyatakan, pemerintahan Jokowi-JK perlu terus berkomunikasi secara intensif ke masyarakat tentang manfaat positif dari pengurang an subsidi BBM.

Berburu BBM

Kekosongan stok BBM terjadi di berbagai SPBU di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, beberapa hari belakangan.

Warga pun kelimpungan. Mereka bahkan sampai harus mencari BBM hingga menyeberang ke SPBU Losari dan Tanjung Brebes, Jawa Tengah.

`'Nyari bensin ke sana-kemari gak dapet. Terpaksa mencari sampai ke sini (Brebes),'' ujar Daryono, warga Kabupaten Cirebon, Sabtu (23/8).

Hal senada diungkapkan warga Losari Kabupaten Cirebon, Arif. Dia mengaku membeli bensin hingga ke Brebes karena banyak SPBU di Kabupaten Cirebon yang kehabisan stok bensin. `'Kalaupun ada SPBU yang buka, antrenya berjam-jam,'' keluh Arif.

Sejumlah SPBU di Kabupaten maupun Kota Cirebon mengalami kekosongan stok BBM. Hal itu terjadi di SPBU Ciptomangkusumo, SPBU Tuparev, SPBU Tengahtani, SPBU Plered, dan SPBU Tangkil.

`'Sudah empat hari keadaannya seperti ini. Bensin yang ada hanya cukup untuk setengah hari,'' tandas seorang penjaga SPBU Tengahtani, Wawan, Sabtu (23/8), sekitar pukul 09.00 WIB. rep:Lilis Sri Handayani/c57, ed:nina chairani

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement