Antara/Reno Esnir
JAKARTA – Ketua KPU Provinsi DKI Jakarta, Sumarno mengatakan, masyarakat boleh menyampaikan usulan pertanyaan untuk materi debat paslon cagub - cawagub.
"Kami sedang menyusun pendalaman materi debat paslon. Karenanya, masyarakat DKI Jakarta pun boleh menyampaikan usulan pertanyaan kepada KPU DKI," ujar Sumarno ketika dihubungi Republika, Kamis (4/1).
Usulan tersebut dapat disampaikan lewat alamat surel dan media sosial yang berada di laman resmi http:www.kpujakarta.go.id"www.kpujakarta.go.id. Penyampaian usulan pertanyaan masih dibuka hingga Sabtu (6/1). Jadwal debat sendiri dilakukan selama tiga kali. Yakni, 13 Januari, 27 Januari, dan 10 Februari 2017.
Hingga saat ini, sudah ada 10 stasiun televisi yang melakukan MoU dengan pihaknya untuk menyiarkan debat secara langsung. Debat pertama akan disiarkan oleh TVOne, NET tv dan Jawa PosTV.
Debat kedua rencananya disiarkan secara langsung oleh Metro TV, MNC Group dan TVRI. Debat ketiga akan disiarkan olen Trans Group, Kompas TV, Jak TV dan SCTV.
"Secara umum nantinya semua sesi debat akan ditayangkan secara live dan belum ada permintaan untuk siaran tunda. Debat sesi pertama sudah siap digelar 13 Januari mendatang," tambah Sumarno.
Sumarno melanjutkan, usulan pertanyaan disarankan mengikuti materi utama debat. Beberapa poin materi yang akan dibahas dalam debat berkaitan dengan kondisi sosial ekonomi di Jakarta, antara lain kesenjangan sosial, kemiskinan, pelayanan umum, pendidikan, kesehatan, lingkungan, transportasi, persoalan banjir dan kemacetan serta kesejahteraan masyarakat.
"Rencananya, pola debat cagub-cawagub akan memakai sistem problem solving. Artinya, ada sejumlah pertanyaan tentang problem Jakarta, dan itu akan dijawab oleh masing-masing paslon," ungkap Sumarno.
Sementara itu, cawagub nomor urut satu, Sylviana Murni, mengklaim dirinya sudah mempersiapkan diri dari jauh-jauh hari untuk menjalani debat kandidat yang akan dilaksanakan KPU DKI pada Januari dan Februari. Persiapan yang dimaksud Sylvi adalah bertemu dan mendengarkan langsung keluhan dari masyarakat Jakarta.
"Dari tiga bulan sudah ada. Inilah persiapan saya, bertemu warga, mendengarkan warga. Kalau dari masterplan, program, insya Allah saya sudah paham karena saya sudah di dalam (pemerintahan) 31 tahun," kata Sylvi di Tamansari, Jakarta Barat, Selasa (3/1).
Menurut mantan walikota Jakarta Pusat itu, bertemu dengan masyarakat secara langsung lebih efektif dalam upayanya mempersiapkan diri menghadapi debat kandidat cagub-cawagub DKI 2017. Itu tak lain karena menurutnya, teori bisa dikalahkan dengan praktik di lapangan. Apalagi, kebutuhan masyarakat di satu tempat dengan tempat lainnya berbeda-beda.
Sementara Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), cagub nomor urut dua, mengajak para warga Jakarta untuk menyaksikan debat terbuka.
"Nanti tanggal 13 Januari ada debat dari KPUD, saya harap bapak dan ibu nonton. Sambil menyaksikan, sambil doakan saya supaya saya bisa mengendalikan diri saya," ujar Ahok kepada para warga di Rumah Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (5/1).
Sedangkan cagub DKI Jakarta nomor urut tiga, Anies Baswedan, menginginkan debat pasangan calon yang diselenggarakan KPU DKI dibuat format lebih interaktif. Debat harus bisa menggali lebih dalam ide dan gagasan paslon agar diketahui masyarakat.
Anies mengatakan, format debat yang interaktif antarpaslon bisa lebih membuka secara gamblang program yang dicanangkan masing-masing pasangan. Hal tersebut juga menghindari jawaban normatif dari paslon. Sehingga, kata dia, warga DKI akan diuntungkan untuk mengetahui lebih jauh sosok calon yang akan dipilih.
"Saya berharap formatnya dialog, sehingga bisa follow up pertanyaan. Kalau nggak ada follow up nanti normatif terus. Kalau normatif terus, itu parade monolog," kata dia.
Anies mengaku tak menginginkan debat yang monoton dengan dialog antarpanelis dan pasangan calon. Dia berharap, antarpasangan calon bisa saling tanya dan menjawab hingga dua atau tiga pertanyaan balik. rep: Dian Erika Nugraheny, Mas Alamil Huda, Dadang Kurnia, ed: Muhammad Hafil