JAYAPURA -- Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Jayapura akan meningkatkan promosi ke Cina agar wisatawan dari Negeri Tirai Bambu tersebut tertarik berkunjung ke ibu kota Provinsi Papua itu. Kepala Disbudpar Kota Jayapura, Bernard Fingkreuw, mengatakan, pihaknya akan memanfaatkan beberapa kegiatan pariwisata di provinsi lain untuk mempromosikan potensi wisata dan budaya di Kota Jayapura. Selain lewat media daring, pihaknya juga menggencarkan promosi dalam beberapa kegiatan pariwisata di Bali, Batam, dan Medan.
"Sejauh ini turis dari Cina mampu mendongkrak jumlah wisatawan di Thailand, dan daya beli mereka cukup tinggi. Jadi, kami ingin tarik mereka untuk datang ke Jayapura. Seperti di Bali, cukup banyak wisatawan Cina yang berkunjung ke sana sehingga kami akan coba tarik mereka untuk ke Papua," ujarnya, di Jayapura, Jumat (6/1).
Fingkreuw menyatakan, dengan cara tersebut, diharapkan kunjungan wisatawan asing ke Papua, khususnya ke Kota Jayapura, bisa meningkat. Hal itu lantaran para turis mendapat informasi lebih banyak daripada sebelumnya. Menurut dia, hingga kini wisatawan asing dari Asia belum digarap dengan baik. Padahal, mereka cukup potensial untuk ditarik berkunjung ke kawasan Indonesia timur. Karena itu, ia minta kesadaran instansi terkait di kabupaten lain di Papua agar bersama-sama berupaya meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan asing ke Papua.
Dia mengakui, anggaran promosi pariwisata di daerahnya kurang memadai. Dengan sinergi bersama provinsi atau kabupaten/kota lain di Indonesia, ditargetkan turis Cina seusai mengunjungi daerah tersebut, melanjutkan kunjungan wisata ke Jayapura. "Minimal dengan cara itu bisa menumbuhkan minat turis Cina untuk datang ke Jayapura. Tahun ini sudah ada beberapa yang pasti datang. Minimal tahun ini bisa sampai seribu turis Cina yang datang," ujar Fingkreuw.
Fingkreuw menyatakan, seharusnya sektor pariwisata, khususnya terkait dengan promosi, mendapat dukungan alokasi dana otonomi khusus (otsus) dari pemerintah pusat. Dia meyakini, kalau dana otsus digunakan untuk promosi pariwisata, turis asing yang ingin melihat keindahan pemandangan alam di Papua bisa digenjot. "Pandangan saya dana otsus bisa digunakan untuk promosi pariwisata, dan sejauh ini dana otsus banyak diberikan dalam bentuk hibah ke masyarakat untuk pengembangan pariwisata. Jadi, sebenarnya bisa pula untuk promosi," ujarnya.
Rute baru
Manajemen PT Garuda Indonesia segera menggunakan pesawat Airbus untuk melayani penerbangan rute baru Jakarta-Jayapura. Pertimbangan mengoperasikan pesawat Airbus karena faktor kapasitasnya lebih besar dibandingkan Boeing 737-800 yang beroperasi selama ini. Sales and Marketing Manager Garuda Cabang Jayapura, Octavianus JH Tampi, mengatakan, pihaknya mengganti pesawat juga mempertimbangkan faktor tingginya frekuensi penumpang yang menggunakan rute tersebut.
"Kita dalam waktu dekat akan ganti tipe pesawat Boeing dengan Airbus. Kita coba ganti karena kargo dari Jakarta banyak sekali, dan ini bisa menampung semua," ujarnya, kemarin.
Octavianus mengklaim, jajaran direksi PT Garuda Indonesia memandang prospek pasar di Jayapura sudah tidak bisa lagi diatasi pesawat Boeing. Menurut dia, fasilitas pendukung di Bandara Sentani kini belum memadai untuk didarati oleh pesawat Airbus. Pun, dengan ketebalan landasan area parkir pesawat masih belum siap. "Kalau Garuda sudah siap sejak Oktober 2016, direksi kita minta supaya Garuda terbang pakai Airbus, hanya kita sampaikan kondisinya belum memungkinkan di Jayapura," katanya.
Menurut Octavianus, berbagai kendala tersebut sudah dikomunikasikan dengan pengelola Bandara Sentani yang kemudian berjanji bakal menyesuaikan fasilitas terkait agar secepatnya bisa didarati pesawat Airbus. Meski begitu, untuk segala persiapannya tetap membutuhkan waktu. "Mudah-mudahan Maret 2017 sudah siap, kami sudah komunikasi dengan pihak bandara dan mereka menyatakan akan mendukung. Nanti kita akan komunikasikan lagi," katanya. antara, ed: Erik Purnama Putra