Senin 26 May 2014 14:05 WIB

Rumah Yatim Bangun Sekolah

Red:

oleh:Sandy Ferdiana

CIANJUR — Rumah Yatim Arrohman Indonesia kembali akan mendirikan sekolah di Desa Sukasarana, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Melalui sekolah itu, Rumah Yatim berkeinginan menghapus angka putus sekolah di daerah tersebut.

Wakil Direktur Utama Rumah Yatim Lili Abdurrahman mengatakan, keberadaan sekolah diprioritaskan untuk para anak yatim dan dhuafa. Menurut data statistik, katanya, Kecamatan Karangtengah merupakan daerah yang angka kemiskinannya tinggi.

Pihaknya khawatir tingginya angka kemiskinan itu akan berdampak pada kualitas pendidikan anak-anaknya. Setelah dipertimbangkan lebih matang, diputuskan memilih Desa Sukasarana sebagai lokasi sasaran program pendidikan yang digulirkan Rumah Yatim.

Rencananya, ujar Abdurrahman, bangunan sekolah berdiri di lahan seluas 3.000 meter persegi. “Tanahnya sudah kita bebaskan. Tahun ini pembangunannya akan tuntas,” ujar Abdurrahman kepada Republika, Ahad (25/5).

Menurutnya, awalnya Rumah Yatim akan mendirikan sekolah setingkat SD. Setelah beruding dengan masyarakat, tokoh, dan aparat kepala desa setempat, terungkap yang dibutuhkan adalah sekolah setingkat SMP.

Untuk itu, pihaknya akan segera menyesuaikan rencana pembangunannya agar sesuai dengan aspirasi masyarakat. Intinya, katanya, Rumah Yatim akan bertindak sesuai dengan keinginan masyarakat setempat.

 

Abdurrahman menyebutkan, lokasi pendidikan di Desa Sukasarana merupakan satu dari tiga gedung sekolah yang dibangun oleh Rumah Yatim. Lokasi lainnya, menurutnya, terletak di Antapani, Kota Bandung, dan di Banjaran, Kabupaten Bandung.

Khusus lokasi yang di Antapani, Abdurrahman mengungkapkan, telah beroperasi. Saat ini, Rumah Yatim sedang membuka pendaftaran bagi masyarakat. “Sekolah kami gratis, khususnya untuk anak yatim dan dhuafa,” katanya.

Namun, ia mengungkapkan, jika ada keluarga mampu yang hendak mendaftar, Rumah Yatim tetap akan menerima. Maksimal 20 persen jatah kursi siswa bagi keluarga mampu. Biaya yang dibayarkan siswa dari keluarga mampu itu digunakan  menutupi kebutuhan pendidikan anak yatim dan dhuafa.

Direktur Pendidikan Rumah Yatim Ina Marlina mengatakan, konsep pendidikan yang diterapkan Rumah Yatim, yakni Islamic Scientific School. Konsep itu merupakan perpaduan kurikulum pendidikan nasional dengan kediniyahan.

Siswanya, katanya, akan diberi pelajaran dan pembiasaan diniyah. Yaitu, mempelajari fikih, sejarah Islam, akidah, akhlak, Alquran, hadis, bahasa Arab, dan tahfiz Alquran. ed: ferry kisihandi

sumber : http://pusatdata.republika.co.id/detail.asp?id=737866
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement