Oleh :Jauhar Ridloni Marzuq -- Tersenyum adalah ibadah yang banyak dilupakan orang. Di tengah permasalahan hidup yang semakin kompleks dan setiap individu memiliki kesibukan dan ragam aktivitas yang padat, senyum seperti menjadi barang yang sangat mahal.
Padahal, dengan kondisi seperti itu, kita justru semakin membutuhkan budaya tersenyum. Bayangkan ketika kita pulang kerja dengan badan letih dan pikiran penat, lalu di jalanan kita mendapatkan orang-orang yang kita temui menebar senyum kepada kita, maka rasa letih dan penat itu akan terkurangi atau bahkan hilang.
Seorang Muslim semestinya berwajah ceria dan murah senyum. Itulah yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Di tengah beratnya tugas risalah yang beliau emban, Rasulullah SAW tetap selalu tersenyum. Abdullah bin Harist bin Hazm berkata:
"Aku tidak pernah melihat orang yang paling banyak tersenyum melebihi Rasulullah." (HR Tirmidzi).
Selain sebagai sunah Rasululullah SAW, senyum juga mempunyai banyak keutamaan lainnya. Pertama, senyum oleh para ulama dikatakan sebagai sihir yang halal. Artinya, senyum memiliki kemampuan untuk meng ubah suatu keadaan secara cepat dan drastis seperti sihir.
Dengan senyuman, kemarahan menjadi kasih sayang, permusuhan menjadi persahabatan, kedengkian menjadi keridhaan, dan masalah menjadi anugerah.
Sufyan ats-Tsauri berkata, "Senyum adalah penambat kasih sayang. Kebaikan itu sejatinya mudah, yaitu kamu cukup menebar senyum dan berkata lembut."
Kedua, senyum adalah salah satu cara memberi kebahagiaan kepada orang lain.Dan, memberi kebahagiaan ke dalam hati saudara seiman adalah sebuah amalan yang paling dicintai oleh Allah SWT.
Rasulullah SAW bersabda, "Amalan yang paling dicintai di sisi Allah adalah memasukkan kesenangan di hati seorang Muslim." (HR Thabrani).
Ketiga, senyum adalah sedekah yang paling murah. Jika sedekah harta hanya bisa dilakukan oleh orang-orang kaya yang berharta, sedekah senyuman bisa dilakukan oleh siapa saja.
"Semua kebaikan adalah sedekah. Dan, di antara kebaikan itu adalah kamu bertemu saudaramu dengan wajah ceria, atau kamu menuangkan air yang ada di timbamu ke dalam cerek saudaramu." (HR Tirmidzi). Dalam hadis lain Rasulullah SAW juga bersabda, "Senyummu di depan wajah saudaramu adalah sedekah." (HR Tirmidzi).
Keempat, senyum adalah metode dakwah yang sangat efektif. Dengan senyum dan keramahan yang selalu diamalkan oleh Rasulullah SAW, ajaran Islam dengan cepat menyebar dan mampu menarik hati masyarakat Arab dan sekitarnya.
Andai saja Rasulullah SAW bermuka masam dan garang, tentu orang-orang akan lari dan menjauh dari Islam."Maka, disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka.
Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu." (QS Ali Imran [3]: 159). Wallahu a'lam