Selasa 20 May 2014 16:00 WIB

pembaca menyapa

Red:

Panduan Menulis Artikel

Assalamualaikum wr wb

Saya gemar jalan-jalan, baik di dalam maupun luar negeri. Di samping itu, saya juga suka menulis. Saya tertarik sekali untuk mengirimkan naskah pengalaman jalan-jalan saya ke Republika tentunya agar menjadi manfaat bagi sesama. Oleh sebab itu, saya ingin mengetahui ketentuan pengiriman naskahnya. Saya telah membaca dari berbagai blog mengenai hal ini, tetapi saya ingin mengetahuinya langsung dari pihak redaksi agar tidak terjadi kesalahpahaman. Selain itu, apakah ada rubrik lain di “Leisure” yang dapat ditulis oleh pembaca? Terima kasih banyak atas responsnya.

Sesulih Kapti Laras

[email protected]

Redaksi (R): Waalaikumussalam wr wb. Terima kasih untuk surel pertanyaannya dan niat baiknya untuk berkontribusi di rubrik “Jalan-Jalan” ya, Sesulih. Selain “Jalan-Jalan”, “Leisure” juga menerima artikel “Buah Hati” dan “Kuliner” dari penulis luar. Ketentuannya juga bisa ditemukan di notes akun Facebook Leisurepublika.

Mengingat cukup banyak pembaca yang menanyakan hal serupa melalui surel, berikut kami sampaikan panduan penulisan rubrik “Jalan-Jalan”. Mengingat rubrik ini terdiri atas dua halaman, kebutuhan tulisannya minimal 7.500 karakter sampai 11.000 karakter.

Penulis dapat menceritakan apa yang dirasakan, dilihat, dan dinikmati selama berlibur ke suatu destinasi wisata. Berikan pula keterangan untuk tulisan khusus “Naik Apa, Habis Berapa”. Sesuai judulnya, tulisannya memuat tips memilih airlines atau season yang paling tepat. Lalu, berapa biaya visa (jika diperlukan) dan harga hotel. Jabarkan pula perkiraan total biaya yang dihabiskan selama liburan, baik untuk pesawat, hotel, makan, maupun transportasi. Biayanya diluar suvenir. Ini tujuannya untuk memberi gambaran bagi pembaca lain, berapa kira-kira yang harus disiapkan untuk berlibur ke sana.

Sertakan pula aneka tips perjalanan. Bentuknya seperti Do’s and Dont’s. Misalnya, kalau ke Paris apa yang harus diperhatikan dan apa yang harus dihindari. Demikian panduannya. Jangan sungkan untuk menghubungi redaksi “Leisure” jika masih ada yang ingin ditanyakan. Selamat menulis, Sesulih!

Rambut Kering Bercabang

Hai, “Leisure”. Saya punya masalah dengan rambut. Rambut saya cenderung kering dan pecah-pecah. Kira-kira bagaimana ya perawatan yang tepat untuk permasalahan rambut ini? Saya ingin rambut saya normal seperti perempuan lainnya. Barangkali “Leisure” bisa memberi tips. Terima kasih banyak sebelumnya.

Christine

Jakarta

Redaksi: Hai, Christine. Untungnya, kondisi rambut seperti itu tidak menetap ya. Kita masih bisa melakukan sejumlah hal untuk memperbaiki kesehatan rambut. Nantikan artikelnya di “Leisure” ya!

Air Es Bikin Buncit?

Saya pernah mendengar kabar bahwa air es dapat membuat orang yang mengonsumsinya jadi berperut buncit. Namun, di lain kesempatan, saya juga pernah membaca artikel yang membantah adanya kaitan antara air es dan perut buncit. Perbedaan informasi ini membuat saya bingung. Apakah “Leisure” bisa meluruskan informasinya? Saya adalah penggemar air es, tapi di satu sisi takut dengan ancaman perut buncit. Terima kasih.

Vera Hermawati

Jakarta

redaksi: Halo, Vera. Perut menjadi buncit akibat adanya timbunan lemak. Keyakinan air es membuat perut membuncit sepertinya muncul karena melihat makanan berlemak akan menggumpal saat tak lagi hangat. Mereka mengira air es akan membuat lemak di tubuh menggumpal dan menumpuk di perut. Perut manusia tentunya berbeda dengan kulkas. Begitu masuk ke sistem pencernaan, air yang tak dibutuhkan oleh tubuh akan dibuang dalam bentuk urine. Kalau kita minum air es, urine tak pula terasa dingin kan? Semoga informasinya bermanfaat ya!

sumber : http://pusatdata.republika.co.id/detail.asp?id=737247
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement