Selasa 10 Jun 2014 13:00 WIB
pernik

siluet- Musa Widyatmodjo Impikan Indonesia Jadi Kiblat Mode Dunia

Red:

Cinta budaya Indonesia adalah bentuk dedikasi seorang Musa Widyatmodjo pada negeri ini. Dedikasi itu pun lantas ditampilkan dalam setiap karya busananya. Karya Musa adalah satu persembahan untuk perempuan dan Indonesia.

"Rancangan saya dikemas supaya wanita Indonesia tampil modern, tapi tetap terlihat Indonesia-nya. Ini yang menjadi ciri karakter saya dalam menggarap busana," ujarnya. Dalam mengangkat siluet tradisional, baik itu penggunaan kain ataupun teknik-tekniknya, ia kerap menyandingkannya dengan tampilan modern.

Lulusan desain mode Drexel University, Philadelphia, Amerika Serikat, ini sering mendapat inspirasi dari kebudayaan Indonesia yang diakuinya sangat kaya. "Saya akan mengembangkan dan memadukan desain tradisional dan modern serta membina generasi muda untuk ikut tertarik melestarikan budaya Indonesia," kata dia.

Finalis Concour des Jeuneus Creature de Mode di New York, Amerika Serikat, ini mengatakan, masyarakat Indonesia semakin peduli terhadap fashion. Hal ini terbukti dari makin banyaknya masyarakat yang mau membeli karya anak bangsanya sendiri.

Ia pun optimistis bahwa Indonesia bisa menjadi kiblat mode dunia. Pasalnya, Indonesia memiliki bahan baku serta warisan budaya yang dapat menginspirasi para desainer.

Musa sudah menunjukkan prestasinya di bidang mendesain baju sejak kuliah. Ia bahkan pernah menyabet penghargaan mahasiswa berbakat dalam bidang mode Cibby Markel pada 1986 dari kampusnya. Pada usia 22 tahun, ia menjadi semifinalis American Leather Design di Philadelphia.

Menjadi desainer adalah hasrat Musa. Sebenarnya, orang tua Musa menginginkannya menjadi seorang bankir. Tapi, ia menolak. "Saya jelaskan pada mereka bahwa saya ingin sukses dengan cara sendiri," ucapnya.

Alhasil, pada 1991 ia memulai mimpinya itu dari garasi rumah. Saat itu, ia meminjam mesin jahit orang tua untuk mengerjakan pesanan teman adiknya. Saat itu, ia dibantu satu orang yang telah putus sekolah untuk memasang kancing dan menyetrika.

Seiring berjalannya waktu, beberapa kenalannya minta dibuatkan baju. Tapi, karena keterbatasan modal, ia masih meminjam uang orang tua untuk membeli mesin obras dan mesin lubang kancing. Berkat tekad dan kegigihannya, usaha itu pun semakin berkembang dan ia pun mendirikan PT Musa Atelier.

Perusahaan tersebut kini memiliki beberapa lini. Ada koleksi eksklusif berupa gaun malam, kain bernuansa etnik, juga merek M by Musa untuk pakaian siap pakai yang tersebar di berbagai department store. Ada juga Musa Co yang menggarap seragam kerja perbankan, penerbangan, perhotelan, dan lainnya.

Musa sengaja menyasar pasar busana siap pakai lantaran ingin koleksinya bisa dinikmati seluruh kalangan. Selama ini, harga busana rancangan desainer tergolong mahal, mengingat produksinya yang terbatas (eksklusif). "Saya ingin memproduksi rancangan secara massal, sehingga bisa dijual dengan harga terjangkau," kata dia.

rep:qommarria rostanti ed: endah hapsari

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement